Trubus.id — Ikan patin merupakan salah satu ikan konsumsi populer yang bisa Anda jadikan pilihan untuk dibudidayakan. Namun, sebelum membudidayakan, sebaiknya Anda mengetahui pemberian pakan tepat untuk ikan patin. Berikut ini tips membuat pakan ikan patin.
Persentase bahan pakan
Untuk mendapatkan hasil optimal, Anda harus mengatur persentase setiap bahan dan kandungan nutrisinya dengan baik.
Perbandingan antara protein, lemak, dan karbohidrat harus berimbang. Sebagai gambaran untuk mendapatkan ikan berkualitas, pakan yang diberikan mengandung 25–30 persen protein, 6–7 persen lemak, dan 6 persen karbohidrat, serta tambahan 1 persen vitamin premix (campuran berbagai vitamin).
Protein dapat diperoleh dari tepung ikan atau ikan rucah, lemak dari minyak ikan, serta karbohidrat dari tepung jagung dan dedak.
Agar ikan tumbuh maksimal lakukan seleksi benih, pemberian pakan berkualitas dan teratur. Pakan diberikan 3 kali sehari. Selain itu, kualitas air dijaga agar tidak tercemar.
Gunakan pakan pelet apung
Pakan yang ideal untuk digunakan adalah pelet apung. Pelet yang tersedia di pasaran lebih murah ketimbang membuat sendiri. Pelet apung lebih mudah proses pengambilannya oleh ikan dibanding pelet tenggelam.
Namun, pada saat pemberiannya memakai pembatas (ring) agar peletnya tidak menyebar di kolam. Nilai rata-rata konversi pakan (Feed Conversion Ratio) untuk patin 1–1,5. Artinya, setiap 1–1,5 kg pakan yang diberikan akan menghasilkan 1 kg daging ikan.
Pakan yang kurang bagus akan menghasilkan FCR tinggi. Itu menunjukkan biaya produksi tinggi. Agar bisa bersaing di pasar, FCR harus rendah.
Lama pemeliharaan
Patin dengan ukuran 5 inci ke atas butuh waktu pembesaran 5–6 bulan untuk mencapai ukuran konsumsi. Patin siam cenderung panjang, sedangkan patin jambal memiliki tubuh pendek.
Bobot yang dibutuhkan pasar lokal jenis patin siam berdaging kuning 350–700 gram. Adapun untuk ekspor jenis patin jambal berdaging putih dengan bobot di atas 700 gram. Pasar tidak memilih-milih berdasarkan sosok, yang penting besar.