Sunday, February 9, 2025

Tomat Baru : Genjah, Produktif, Tahan Penyakit

Rekomendasi
- Advertisement -
Tomat sinta di lahan seluas 0,25 hektare menghasilkan 16 ton. (Dok. Dwi Mustofa)

Tomat-tomat baru yang berproduksi tinggi, ukuran jumbo, dan warna memikat.

Trubus — Dwi Mustofa memetik total 16 ton tomat di lahan 2.500 m² berpopulasi 3.900 tanaman. Petani di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu rata-rata menuai 4 kg per tanaman. Produksi itu setara 64 ton per hektare—lebih tinggi daripada produksi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata produksi tomat nasional pada 2017 mencapai 17,31 ton per hektare.

Petani sayuran itu sengaja menanam pada awal musim kemarau agar luput dari serangan busuk daun. Dwi menanam tomat sinta keluaran produsen benih di Kediri, Jawa Timur, PT Agri Makmur Pertiwi (AMP). Sinta tahan penyakit layu, baik karena bakteri maupun cendawan fusarium. Selain itu, sinta juga tahan serangan virus gemini. Kelebihan lain sinta adalah adaptif di dataran rendah, menengah, maupun tinggi hingga 1.000 m di atas permukaan laut (m dpl).

Tomat amazon tergolong genjah, panen 75—88 hari setelah pindah tanam. (Dok. Agri Makmur Pertiwi)

Daun sedikit

Manajer Pemasaran PT Agri Makmur Pertiwi (AMP) area Jawa Timur bagian timur, Budiyono, mengatakan, “Di Probolinggo ada yang menanam di ketinggian 50 m dpl, sementara di Malang 1.200 m dpl.” Produksi sinta juga tinggi, 60—65 ton per ha. Produktivitas tomat semideterminate itu 2,5—3 kg per tanaman berbobot buah rata-rata 70—80 gram. Sudah begitu, petani yang menanam sinta hemat pestisida lantaran tomat itu berdaun jarang.

Tomat nikita hasil pemuliaan PT Tunas Agro Persada. (Dok. Tunas Agro Persada)

Budiyono menganjurkan petani menggunakan media semai pupuk kandang, serbuk sabut kelapa atau cocopeat, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Setelah 21 hari semai, bibit bisa pindah tanam. Sebagai tomat hibrida, sinta perlu asupan hara seimbang dengan pemupukan NPK (16:16:16), dan KNO3 ketika masuk fase pembuahan. Berdasarkan pengalaman Dwi, setiap tandan tomat berbentuk semi oval itu berisi 9—10 buah. Syaratnya, cukup mendapat pupuk.

Selain tomat sayur, Agri Makmur Pertiwi juga merilis tomat salad bernama amazon. Ukurannya jumbo dengan bobot 100—150 gram per buah. Amazon tumbuh baik di ketinggian 650—900 m dpl dengan potensi hasil 50—87,5 ton per hektare. Ciri khas tomat determinate itu berwarna merah dengan pundak hijau terang. Daging buahnya cukup keras. Amazon tahan virus gemini dan toleran serangan layu sekaligus genjah, panen 75—88 hari pascapindah tanam.

Merah cerah

Merespons ganasnya epidemi virus tomat, produsen benih di Demak, Jawa Tengah, PT Tunas Agro Persada (TAP), memperbarui varietas yang telah dirilis sejak 2008, yaitu nikita dan latansa. Pada akhir 2018, perusahaan itu meluncurkan nikita dan latansa versi baru yang tahan gemini virus. “Virus belum ada obatnya sehingga satu-satunya jalan adalah membuat tanaman tahan serangan virus,” kata Manajer Pemasaran Benih TAP, Cipto Legowo.

Buah latansa berukuran besar dengan bobot hingga 130 gram per buah. (Dok. Tunas Agro Persada)

Nikita cocok ditanam di dataran tinggi 800—1.200 m dpl dengan tinggi tanaman sedang, yaitu 90—110 cm. Tanaman bertipe determinate itu tergolong tomat sayur dengan bobot 70—90 gram per buah. Buah muda putih lalu berubah merah jika masak. Tiap tanaman nikita dapat menghasilkan 6—8 buah berbentuk bulat. Produktivitas nikita mencapai 45—55 ton per ha. Sementara itu, bagi petani di dataran menengah sampai tinggi (600—1.200 m dpl), Cipto menyarankan latansa.

Pertumbuhan latansa mencapai tinggi 180—200 cm dan menghasilkan 8—10 buah per tandan. Produktivitasnya 50—60 ton per hektare. Buah muda hijau muda bulat agak lonjong dan merah ketika masak. Latansa tergolong tomat buah sebab ukurannya besar, 6,5 cm dan diameter 6,4 cm dengan bobot hingga 130 gram per buah. Petani di Garut, Muhtar, mengatakan latansa sangat disukai konsumen lantaran warnanya merah cerah dan ukurannya besar. “Tahun 2018 tanam latansa bisa panen hingga 60 ton dari total 20.000 tanaman,” kata Muhtar. Ia menyimpan benih latansa untuk tanam pada pertengahan 2019. (Sinta Herian Pawestri)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Sukses Rehabilitasi Kakao: Suwardi Tingkatkan Panen hingga 200%

Trubus.id–Tanaman kakao milik pekebun di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Suwardi tumbuh subur dan berbatang kekar. Ia mengganti...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img