Thursday, March 6, 2025

Trik Racik Pupuk Organik

Rekomendasi

Trubus.id— Satu ton aneka sayur seperti kangkung, bayam, bawang prei, dan selada produksi Kampung Organik Brenjonk mengisi pasar Tangerang, Provinsi Banten serta Surabaya dan Mojokerto (Provinsi Jawa Timur).

Harga sayur beragam mulai dari Rp6.000 per kg untuk sayuran daun seperti kangkung di tingkat petani. Direktur Kampung Organik Brenjonk, Slamet, membeli produk itu dari para petani dengan harga dua kali lipat daripada produk konvensional.

Harap mafhum produk sayur itu bernilai tinggi karena hasil budidaya organik. Total jenderal ada 127 jenis produk termasuk sayuran di Brenjonk yang tersertifikasi organik. Produk itu berasal dari 104 petani yang membudidayakan sayur di lahan dan pekarangan atau rumah sayur organik (RSO).

Menurut pendamping petani di Brenjonk, Harie Samoro, hasil panen tertinggi 60—80 kg sayuran dari lahan seluas 5 m × 10 m dalam satu musim tanam. Lazimnya hanya 30 kg. Hal itu berkat pemupukan.

Pria berumur 38 tahun itu bersama para petani meracik sendiri pupuk organik. Media tanam sayuran terdiri atas kompos kotoran hewan yang terfermentasi, arang sekam, dan tanah dengan perbandingan 2:1:2.

Saat pembuatan kompos Harie mencampurkan dekomposer (Bio onk-D) pada bahan organik itu. Satu ton kompos membutuhkan 1 liter dekomposer. Caranya dengan menyemprotkan bahan pengurai itu ke seluruh bahan organik. Aduk bahan organik setiap 3 hari sekali.

Setelah 2—3 pekan kompos siap digunakan. Slamet menuturkan bahan pengurai itu mengandung mikrob baik seperti Bacillus sp., Pseudomonas sp., dan Trichoderma sp.

Menurut Dewan Kehormatan Aliansi Organis Indonesia Dr. Ir. Toto Himawan, S.U., mengatakan, dekomposer berfungsi mendekomposisi bahan organik menjadi kompos.

“Hanya membutuhkan waktu 2 pekan, biasanya sampai 3 bulan,” kata Toto.

Selain menggunakan bio onk-D, para petani di Brenjonk juga membuat dekomposer sendiri. Bahan yang dibutuhkan diantaranya, rumen kambing 2 buah, gula merah 2 kg, terasi 4 ons, bekatul 2—3 kg, air 10 liter.

Adapun untuk cara membuatnya sebagai berikut. Campur semua bahan ke dalam drum plastik dan aduk-aduk agar terlarut merata. Tutup rapat drum untuk melalui fermentasi selama 1—2 pekan. Aduk setiap pagi campuran bahan itu selama kurang lebih 2 menit agar dekomposer matang secara sempurna.

Lalu amati, starter siap pakai jika muncul aroma harum atau manis yang khas menandakan bahwa dekomposer siap digunakan untuk membuat pupuk organik. Saring campuran bahan-bahan hasil pemeraman itu dan pindahkan ke dalam botol-botol bekas air mineral untuk kemudian disimpan. Aplikasi 1 liter untuk 2 ton kompos.

Petani di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur itu, memberikan kompos sebagai pemupukan dasar saat olah lahan. Dosis kompos 3 kg per m² yang diberikan dengan cara ditabur sepekan sebelum tanam.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img