Saturday, June 14, 2025

Uji Klinis Seledri Manjur Melawan Hipertensi

Rekomendasi
Seledri kaya potasium yang berfungsi sebagai vasodilator atau zat yang mampu memperlebar pembuluh darah. (Dok. Trubus)

Pengujian klinis menyahihkan khasiat seledri meredam hipertensi.

Kurkumin dalam temulawak memperbaiki kerusakan pembuluh darah akibat hipertensi. (Dok. Trubus)

Trubus — “Riii… Ariii…!” Teriakan Whely Subagja memanggil keponakannya mengumandang pada tengah malam. Tekanan darah Whely tiba-tiba naik sampai kepalanya terasa berdenyut. Ari Ardhia, keponakannya, berusaha meredakan kesakitan sang paman dengan memijat sebisanya. Selang setengah jam, Whely merasakan kondisinya membaik lalu meneruskan tidurnya. Whely mengidap hipertensi sejak 2009.

Pemicunya, ayah 2 anak itu gemar menyantap makanan tinggi kolesterol seperti jeroan atau daging merah. Meski berhenti merokok sejak terdiagnosis mengidap tekanan darah tinggi, alumnus Teknik Mesin Universitas Trisakti, itu kerap kambuh. Ia tidak berobat khusus, hanya mengatur pola makan tinggi serat. Sang istri rutin membekali Whely makan siang untuk santap siang di kantor. Namun, ia kadang bandel makan di luar sehingga pada malam hari tekanan darahnya melonjak.

Rebus dan seduh

Whely kerap minum air seduhan seledri untuk meredakan hipertensi. Ia meletakkan setangkai daun seledri dalam gelas, menuangkan air mendidih, lalu meminum air itu setelah tidak terlalu panas. Efektifkah cara itu? Periset di Klinik Saintifikasi Jamu, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Karanganyar, Jawa Tengah, dr. Agus Triyono dan rekan-rekan, menjawab dengan pengujian klinis kemampuan racikan seledri dan herbal lain untuk meredakan hipertensi pada 60 subjek.

Mereka meracik berbagai herbal dalam bentuk simplisia (lihat Resep Penjinak Tensi). Subjek mereka bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama mengolah racikan dengan merebus, menyaring, lalu meminum airnya. Sementara itu kelompok lain menyeduh racikan, menyaring, lalu meminum airnya. Dalam penelitian sebelumnya, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah, itu mendapatkan fakta bahwa efektivitas konsumsi air rebusan jamu sebanding dengan konsumsi obat penurun darah Hidroklorotiazid (HCT).

Kumis kucing memperindah pekarangan dan berkhasiat meredakan tensi. (Dok. Trubus)

Kali itu ia ingin membandingkan efektivitas rebusan dengan seduhan. Setiap pekan selama 8 pekan, subjek rutin menjalani kontrol oleh Agus dan timnya. Dr. Agus Triyono menjelaskan, “Pemeriksaan mingguan mengecek berbagai parameter seperti perkembangan gejala, pemeriksaan fisik diagnostik, dan kemungkinan muncul efek samping.” Hasilnya kedua cara itu sama-sama efektif meredam tekanan darah subjek.

Tekanan darah sistolik kelompok rebusan turun dari 155,18 mmHg menjadi 142,14 mmHg, adapun kelompok seduhan turun dari 151,43 mmHg menjadi 138,57 mmHg. Rekan satu tim Agus yang ikut dalam penelitian itu, dr. Danang Ardiyanto menyatakan, meski rata-rata tensi darah akhir kedua kelompok itu berbeda, tapi perbedaan itu tidak bermakna secara statistik. “Penurunan tekanannya yang penting,” kata Danang.

Mereka memberikan herbal racikan untuk memperkuat efektivitasnya. Menurut Danang setiap herbal berefek sinergis—memperkuat kinerja—herbal lain. Menurut Danang kedokteran medis pun melakukan hal itu. “Dokter juga kerap meresepkan obat lebih dari 1,” ungkap koordinator Klinik Saintifikasi Jamu B2P2TOOT itu. Untuk meredakan hipertensi, kombinasi paling efektif terdiri dari komponen diuretik (peluruh urine), β-blocker, dan ACE-inhibitor. Seledri berperan sebagai diuretik.

Tunggal efektif

Sementara itu, komponen β-blocker dalam racikan jamu itu adalah kumis kucing. Kerjanya menghambat hormon epinefrin alias adrenalin yang memacu kenaikan denyut jantung. Bahan ACE-inhibitor lazim disebut vasodilator, bekerja dengan menghambat enzim yang menyempitkan pembuluh darah. Peran itu dijalankan oleh pegagan. Tiga herbal lain—meniran, temulawak, dan kunyit—berperan memperbaiki kondisi jaringan pascahipertensi.

Meniran memperbaiki metabolisme
penderita tekanan darah tinggi. (Dok. Trubus)

Meniran kaya komponen antiinflamasi dan antioksidan serta meningkatkan sistem imun. Kandungan kurkumin temulawak dan kunyit memperbaiki kerusakan pembuluh darah (sklerosis) akibat paparan tekanan darah tinggi. Kunyit juga mengandung saponin, flavonoid, dan minyak asiri yang “menyapu” penumpukan ion sodium dalam darah. Sodium—alias natrium—adalah kandungan utama garam dapur, salah satu bahan yang memicu kenaikan tensi.

Kombinasi keenam herbal itu efektif menurunkan tensi darah, meredakan gejala klinis (pusing, sakit kepala, atau tengkuk kaku), serta mengembalikan kebugaran pascahipertensi. Uji klinis lain oleh periset di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, Budi Setiawan dan Wiwik Afridah membuktikan bahwa air rebusan seledri saja efektif menurunkan tekanan darah pada 6 subjek uji berusia 60—90 tahun.

Pegagan berefek melebarkan pembuluh darah dan mencegah kenaikan tensi. (Dok. Trubus)

Sayang laporan riset Budi dan Wiwik tidak menyebutkan dosis seledri maupun durasi pengujian. Namun, Budi menyebutkan bahwa seledri kaya potasium yang berfungsi sebagai vasodilator. Potasium adalah elektrolit utama dalam sel. Kecukupan potasium mengimbangi efek sodium terhadap pembuluh darah sehingga meredakan hipertensi. Konsumsi air rebusan seledri saja efektif meredakan tensi, apalagi kalau dilengkapi dengan herbal lain yang mampu menormalkan metabolisme dan memperbaik kerusakan akibat hipertensi. (Argohartono Arie Raharjo)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tuna Kaleng dari Bitung Tembus Pasar Amerika dan Belanda

Trubus.id - Komitmen mendorong ekspor produk perikanan terus diperkuat. Bea Cukai Bitung mengawal pelepasan ekspor perdana tuna kaleng milik...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img