Trubus.id — Pemilihan varietas cabai sebelum tanam menjadi salah satu faktor penentu hasil panen optimal. Pemilihan varietas berkualitas penting dilakukan oleh petani. Varietas berkualitas bisa dilihat dari ketahanannya terhadap serangan hama dan penyakit. Pasalnya, penyebab kegagalan panen disebabkan oleh hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai.
Cabai rawit Sakagen 2 bisa menjadi pilihan Anda. Pasalnya, Sakagen 2 tahan terhadap fusarium. Varietas baru itu hasil pemuliaan produsen benih CV Halbanero. Agung Sudibyo dari CV Halbanero menyarankan Sakagen 2 ditanam saat musim hujan karena tahan fusarium.
Namun, jangan menanam Sakagen 2 di daerah endemik virus. Sebab, Sakagen 2 tidak tahan terhadap serangan virus. Potensi produktivitas Sakagen 2 mencapai 15,70–17,29 ton per hektare. Umur panen Sakagen 2 adalah 82,3–86,0 hst (hari setelah tanam).
Alternatif varietas cabai baru unggul lain yakni cabai merah besar Biocarpa Agrihorti, rakitan dari Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen).
Cabai anyar itu berproduksi tinggi mencapai 9,5–18,2 ton per hektare. Panen pertama pada umur 91–117 hst. Produksi buah 0,54–1,04 kg per tanaman. Adapun bobot 1.000 biji sebesar 5,6–5,9 gram dan bobot per buah sebesar 5,9–7,8 gram.
Puji Lestari, S.P., M.Si., Ph.D., pemulia varietas cabai baru mengatakan, Biocarpa Agrihorti tahan serangan penyakit antraknos. Menurut doktor Bioteknologi Tanaman alumnus Seoul National University, Korea Selatan, itu produktivitas tinggi merupakan warisan dari tetuanya yakni varietas Kencana.
Adapun sifat tahan antraknos warisan dari tetua varietas AVPP0207. Selain itu, Biocarpa Agrihorti mampu beradaptasi sangat baik pada musim kemarau. Puji Lestari menyebut varietas Biocarpa cocok dikembangkan di dataran tinggi seperti Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, berketinggian 1.000–2.900 meter di atas permukaan laut.