Monday, March 3, 2025

Victor Lie : Berorganik di Tengah Perkotaan

Rekomendasi

Trubus.id—Lahan pertanian seluas 5.000 m2 berdiri di tengah salah satu kompleks perumahan di Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Salah satu hidden gem di tengah Kota Bogor itu menyajikan lebih dari 200 jenis tanaman yang dibudidayakan secara organik.

Ya, itulah pertanian organik jenama One Home Farm milik Victor Lie. Pria 47 tahun itu menanam beragam sayur, herba, hingga buah unik seperti abiu, markisa raksasa, anggur brasil, dan miracle fruit.

Pertanian organik di tengah perkotaan. (Trubus/ Widi Tria)

Victor menuturkan pemasaran produk-produk organik itu melalui media sosial dan business to business. Saban bulan dari beragam sayur organik saja ia mengantongi omzet Rp20—30 juta. Belum lagi dari hasil panen buah musiman.

“Pertanian organik tetap menguntungkan biaya murah, yang mahal pertanian kimia. Hanya pertanian organik tidak bisa dalam skala besar besaran. Jadi sebetulnya kenapa orang menggunakan kimia karena dia skala besar,” kata Victor.

Petani sejak 2012 itu memilih pertanian organik karena ingin menyajikan pangan sehat. Meski belum mengantongi sertifikat organik, menurut Victor yang paling penting dirinya sudah berpatokan pada cara bertani organik.

“Bisa berkunjung kapan saja untuk menyaksikan cara bertani organik di One Home Farm,” katanya. Selain itu Victor menjual produk seperti ragam sayur juga dengan harga terjangkau Rp5,000 per ikat.

Harap mafhum Victor menginginkan produk organik bisa dinikmati semua kalangan. Menurut Victor petani harus bisa menjual, menanam setiap hari, dan panen setiap hari agar membentuk siklus.

Nutrisi tanaman berasal dari bahan organik. (Trubus/ Widi Tria Erliana)

Nutrisi tanaman di kebun Victor berasal dari bahan organik seperti pupuk kotoran hewan, sampah organik kering, enzim dari limbah buah, dan pestisida organik seperti dari bawang putih, bawang merah, dan serai wangi.   

Victor juga memastikan sumber air bebas cemaran kimia. Caranya dengan memfiltrasi air itu misalnya dengan eceng gondok dan tahapan filtrasi lain. Menurut Victor menanam ragam tanaman juga menjadi salah satu upaya menekan serangan hama dan penyakit tanaman.

Ia membudidayakan beragam sayur itu di atas bedeng dengan sisi bersemen atau genteng. Ia juga membibitkan sayur dan buah itu sendiri. Bibit seperti Abiu misalnya dapat terjual puluhan hingga ratusan bibit. “Pehobi datang melihat dan ingin mengoleksi tanaman buah yang unik,” katanya.

Selain menjual segar, One Home Farm juga memasarkan berbagai olahan seperti jahe bubuk murni, stevia kering, bubuk, dan celup, serta minyak asiri serai wangi hasil penyulingan sendiri. “Jangan hanya jual raw material harus punya ide menciptakan produk turunan,” kata pria kelahiran Bogor, 1977 itu.

Minyak asiri serai wangi hasil olahan di One Home Farm. (Trubus/ Widi Tria Erliana)

Ia juga bermitra dengan 90 petani yang tersebar di berbagai daerah dengan pertanian yang serupa dengan One Home Farm. “One Home Farm budidaya secara tradisional agar mudah ditiru petani lain,” katanya.

Mendirikan pertanian organik bagi Victor tentu bukan hal mudah. Perlu 6 tahun lamanya ia melatih memasarkan produk itu hingga membuat segmen pemasaran sendiri seperti melalui jaringan komunikasi online dan promosi melalui media sosial.

Pria yang semula berkecimpung itu di bidang garment itu awalnya hanya menanam 50 pohon tin dengan modal Rp2,5 juta. Ia juga sempat kesulitan untuk memasarkan produk pertanian itu. Namun tak patah arang ia melanjutkan usaha pertanian organik itu dengan cara membuka pasar melalui daring hingga memperkenalkan eduwisata.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img