Friday, April 19, 2024

Warna Emas Marigold Anyar

Rekomendasi
- Advertisement -
Marigold baru varietas golden bloom hasil
pemuliaan PT East West Seed Indonesia. (Dok. Charina Almina Sembiring Depari)

Dua varietas terbaru marigold produktif dan sumber betakaroten.

Trubus — Masyarakat Bali membutuhkan gumitir atau marigold mencapai 8 ton per hari. Kebutuhan besar itu karena marigold bunga wajib untuk membuat canang sari—persembahan untuk prosesi adat dan peribadatan masyarakat Bali. Peribadatan lain seperti rangkaian bunga juga memerlukan marigold Tagetes erecta. Selain itu kecenderungan pasar terhadap spektrum warna berbeda-beda.

Teh marigold dari
varietas golden
bloom. (Dok. Johnson Tara)

Ada yang lebih suka warna jingga, kuning, emas, atau kombinasi. Potensi pasar yang besar itulah yang membuat produsen benih tanaman berlomba-lomba menciptakan berbagai varietas baru marigold. Warna cocok botol—sebutan lain marigold—yang paling digemari masyarakat Bali warna jingga. Sementara daerah-daerah tertentu menggemari warna emas. PT East West Indonesia (Ewindo) menciptakan varietas baru golden bloom.

Sosok medium

Ciri mencolok golden bloom bunga berwarna emas tua atau deep gold. Warna golden bloom di antara warna jingga dan emas. “Segmen pasar warna emas di Bali 15%. Sebanyak 80% warna jingga dan 5% sisanya warna kuning,” kata spesialis produk PT East West Seed Indonesia, Charina Almina Sembiring Depari, S.P. Varietas cocok botol hibrida hasil persilangan marigold introduksi itu resmi dirilis pada 2018.

Marigold baru varietas granada hasil pemuliaan PT BISI International, Tbk. (Dok. Ir. Zainuri)

Varietas golden bloom memiliki bunga yang kompak. Bunga kompak berarti berkelopak banyak sehingga padat, sehingga bobot bunga juga lebih berat. Bobot bunga per tanaman berkisar 1,94—2,52 kg. Selain itu diameter kelopak bunga varietas golden bloom termasuk besar ketimbang bunga cocok botol jenis lainnya yaitu 12 cm, sedangkan standar diameter cocok botol 8—10 cm. Produktivitas bunga varietas golden bloom 1,5—2 kg per tanaman.

Spesialis produk PT East West Seed Indonesia, Charina Almina Sembiring Depari, S.P. (Dok. Charina Almina Sembiring Depari)

Produksi golden bloom mencapai 36,9—58,4 ton per hektare. Tinggi tanaman varietas golden bloom medium yaitu berukuran 50—70 cm. Marigold berukuran medium sangat cocok untuk ditanam oleh petani yang menanam di lahan miring. Sebab, tidak mudah dirusak oleh angin yang kencang yang kerap hadir di lokasi lahan miring.

Kaya betakaroten

Selain itu cocok botol dengan tinggi medium tidak perlu ajir seperti cocok botol yang  berkategori tinggi atau berukuran di atas 70 cm. Meskipun tinggi tanaman berukuran lebih pendek, percabangan bunga dan bakal bunga banyak. Satu tanaman bisa menghasilkan 105—153 bunga.

“Warna emas tua dari varietas golden bloom kaya betakaroten, sehingga dari warna-warna marigold yang lain paling bagus diolah menjadi teh marigold adalah varietas ini,” kata Direktur Sunshine Groups, Johnson Tara, B.Sc. Ia mengelola kebun budidaya sekaligus pengolah produk teh marigold di Kelurahan Langkapura Baru, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Direktur Sunshine Groups, Johnson Tara, B.Sc. (Dok. Johnson Tara)

Menurut Johnson varietas golden bloom paling tidak berbau ketimbang varietas-varietas lain yang pernah dicoba Johnson untuk membuat teh. Harap mafhum, cocok botol pun dijuluki bunga tahi kotok sebelum dikeluarkan produk-produk hibrida yang tidak mengeluarkan bau. Produksi teh marigold olahan Johnson 1 ton per 6 bulan dari total 4 hektare lahan marigold yang tersebar daerah Lampung Timur, Serang, Bali, dan Labuanbajo. Produk teh marigold Johnson dialokasikan ke perhotelan mitra untuk dijadikan minuman selamat datang atau welcome drink.

Granada

Margold baru lain bernama granada hasil pemuliaan PT BISI International, Tbk. yang rilis pada 2018. Petani menyukai varietas granada yang berwarna jingga kuning mirip emas. Diameter bunga besar mencapai 11 cm. Panjang tangkai sekitar 7,5 cm. Para petani di Bali juga menyukai karakter granada yang tidak mudah layu. “Lama kesegaran bunga 3—5 hari setelah panen,” kata pengembang produk PT BISI International, Tbk., Ir. Zainuri.

Pengembang produk PT BISI International, Tbk., Ir. Zainuri. (Dok. Ir. Zainuri)

Produktivitas marigold granada berkisar 54,14—60,76 ton per hekatre. Tingginya produktivitas karena jumlah bunga per tanaman lebih bernas yaitu 141—156 gram. Populasi 25.000—30.000 tanaman per hektare. Sementara kebutuhan benih hanya 85—109 gram per ha. Masyarakat memanfaatkan granada untuk bunga potong serta bunga hias. Bunga potong sebagian besar digunakan untuk keperluan hiasan upacara adat masyarakat Bali.

Namun, ada pula yang mengolahnya sebagai pewarna alami. Adaptasi varietas granada baik mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, khususnya musim hujan di dataran tinggi Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Granada berkarakter tahan penyakit bercak daun akibat cendawan Alteria sp. dan  hama pengorok daun. Petani kerap memanfaatkan marigold sebagai refugia.

Refugia merupakan tanaman berbunga sebagai pemikat serangga-serangga hama perusak tanaman budidaya utama seperti padi, sayuran, atau buah-buahan. Meski begitu marigold juga memiliki hama dan penyakit. Menurut Ir. Zainuri pada musim hujan penyakit yang sering menyerang marigold adalah bercak daun akibat cendawan Alternaria sp. Adapun pada musim kemarau hama pengorok daun mengancam tanaman asal Meksiko itu. (Tamara Yunike)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Ekspor Tanaman Hoya Hasil Perbanyakan, Pemuda di Kabupaten Bogor Raup Omzet Ratusan Juta

Trubus.id—Pebisnis sekaligus penangkar hoya di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Ivan Christian rutin mengirim 200 hoya ke berbagai negara...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img