Maklum keelokan tubuhnya memang layak menghiasi akuarium. Corak hitam putih membalut tubuhnya yang silindris. Apabila ditimpa cahaya, wow…. laksana plastik berlumur minyak. Berkilau.
Anggota keluarga Loricariidae yang masih mengandalkan tangkapan alam itu merupakan salah satu jenis sapu-sapu hias yang banyak diburu hobiis mancanegara. “Kalau ukurannya sudah besar sangat cantik,” tutur Herman Oei, kolektor sapusapu hias di Serpong, Tangerang.
Zebra itu melengkapi keberadaan jenis sapu-sapu hias yang mulai marak beredar. Setidaknya tercatat 17 jenis diperjualbelikan di tanah air seperti xingu baryancitrus, king tiger pleco, red lizard cat, dan leopard.
Sungai Amazon
Di Indonesia sapu-sapu hias tergolong baru. Padahal di Eropa ia telah lama menjadi klangenan yang sangat disukai. Itu lantaran ia produk asli tangkapan alam yang memiliki corak beragam serta mudah dirawat. Sayang ikan yang suka ngendon di dasar sungai itu terbatas penyebarannya.
Populasi mereka diketahui hanya di sepanjang sungai Amazon yang membelah 5 negara di Amerika Selatan. Brazil-lah yang paling banyak memasok. Empat daerah di lintasan sungai di Brazil yang kerap didatangi pemburu adalah Rio Tocantins, Rio Xingu, Teles Pires, dan Rio Araquaia.
Syarat hidup satwa air yang belakangan mulai ramai diperdagangkan Singapura dan Malaysia itu mudah. Ia menghendaki suhu air 22—250C dan pH 6,5—7,2. Suasana agak gelap disukai untuk bersembunyi. Sebagian besar sapu-sapu hias termasuk pemakan segala alias omnivora. Meski begitu beberapa dijumpai bersifat karnivora dan herbivora.
Lantaran masih mengandalkan ketersediaan di alam, sebagian besar sapusapu hias itu berharga tinggi. Contoh zebra peckoltia—nama dagang—berukuran 5 cm yang dibeli langsung di habitat aslinya sungai Amazon itu bisa mencapai Rp250.000.
“Di sini ia dijual Rp600.000—Rp750.000 per ekor,” ujar Herman. Satu-dua jenis yang sulit didapat harganya membikin mata terbelalak. Contoh Baryancitrus sp, yang berukuran 7—9 cm dilelang 890 euro setara Rp8-juta per ekor. Berikut jenisjenis yang telah beredar di Indonesia.
1. Xingu baryancitrus
Ikan asal Rio Xingu, Brazil, ini salah satu keluarga sapu-sapu dengan corak menawan. Tubuhnya diselimuti totol-totol kuning solid. Warna Baryancitrus sp itu kian pekat di ujung sirip punggung dan sirip ekor. Ikan omnivora ini saat dewasa berukuran 20—25 cm.
2. King tiger pleco
Julukan tiger menegaskan Peckoltia sp bercorak mirip harimau. Corak ikan langka itu perpaduan hitam dan putih. Ikan asal Rio Xingu, Brazil, itu termasuk klasifi kasi sapu-sapu kecil karena dewasa berukuran 10—15 cm.
3. Red lizard cat
Tubuhnya memanjang seperti kadal. Ukurannya membesar di bagian kepala dan semakin mengecil ke ekor. Tubuh didominasi merah marun. Rineloricaria sp ini diketahui sukses ditangkarkan di Nachzucht, Jerman. Panjang tubuh dewasa 10—15 cm.
4. Small spotted cat
Ia masuk klasifi kasi sapu-sapu kecil karena hanya berukuran 10—12 cm. Corak tubuh biru kehitaman. Separuh tubuh ke arah kepala diselimuti totol putih hingga sirip punggung. Chaestostoma sp gemar mengonsumsi alga ditemukan di Amazon.
5. Para pleco
Jenis ini memiliki totol-totol indah di antara warna dasar tubuh putih kekuningan. Totol-totol hitam kecil menyebar hingga mendekati sirip dada. Totol-totol itu kian membesar ke arah ekor. Hypostomus sp asli dari Rio de Para, Brazil. Panjang tubuh dewasa 20—25 cm
6. Royal pleco
Penampilannya eksotis lantaran di tubuh yang kebiruan berderet guratan hitam memanjang horizontal dari ujung sungut hingga pangkal ekor. Panaque sp nigrolineatus ini banyak dijumpai di dasar sungai Teles Pires, Brazil. Ia termasuk klasifikasi sapu-sapu berukuran besar. Panjang tubuh dewasa 30—40 cm.
8. Leopard
Corak tubuh Pseudacanthicus leopardus mengingatkan corak mamalia leopard di padang Afrika. Totol-totol berwarna hitam besar dan hampir menutupi warna dasar tubuh yang putih kekuningan. Jenis ini didapati di Rio Negro, Brasil. Panjang tubuh dewasa 25—30 cm.
9. Long tail acanthicus
Warna tubuh hitam kebiruan. Totoltotol tampak di ekor. Sebutan long tail melekat karena ujung sirip ekor menjurai lebih panjang seperti ekor lou han cen cu. Pseudacanthicus sp terdapat di Rio Tocantins, Brasil. Panjang tubuh dewasa 30—35 cm. (Dian Adijaya S)