Trubus.id—Budidaya ikan sidat dapat menjadi sumber cuan yang menggiurkan. Kesuksesan budidaya menjadi pembicaraan masyarakat. Rahasianya dimulai dari pemilihan bibit. Hal itu kunci pertama keberhasilan budidaya sidat.
Anda dapat memilih bibit yang sehat dan tidak cacat, menghindari bibit hasil tangkapan dengan setrum. Bibit setruman biasanya banyak memar di tubuhnya. Seandainya bibit setrum itu hidup pertumbuhannya pun lambat, tak kunjung gemuk.
Meski peternak memberikan porsi pakan yang sama, 2—4% dari bobot setiap hari, bibit itu sulit berkembang Kunci selanjutnya adalah membiasakan sidat mengonsumsi pakan buatan. Di habitat asalnya, sidat lazim menyantap udang-udangan, serangga, dan kepiting kecil.
Namun, ketika membudidayakan sidat, Anda dapat memberikan pelet plus campuran cacing tanah Lumbricus rubellus. Mula-mula menghaluskan pelet, mengaduk dengan cacing halus hingga rata, dan menambahkan air hangat.
Adaptasi pakan biasanya memakan waktu hingga sepekan. Setelah itu, mengganti pakan dengan pelet apung. Sebab, satwa anggota famili Anguillidae itu menyukai mangsa alami yang bergerak di permukaan air. Peternak sidat itu memberikan pakan 2 kali.
Volume pakan 2—4% dari total biomassa sidat. Artinya, jika total bobot sidat 100 kg, maka ia memberikan 2—4 kg pakan. Frekuensi pemberian 2 kali sehari, 40% pada pagi hari dan 60% pada malam.
Mafhum, sidat tergolong satwa nokturnal alias aktif pada malam hari. Rahasia berikutnya, memanfaatkan mesin pakan otomatis bikinan sendiri. Tujuannya agar pakan tidak terbuang percuma. Anda dapat melubangi bagian bawah galon air minum.
Selanjutnya menancapkan 2 pipa PVC (polivinil klorida) masing-masing sepanjang 50—60 cm berdiameter 2,5 cm secara melintang. Pipa PVC menahan galon di atas kolam. Anda dapat memberi penutup berupa plastik longgar pada mulut galon.
Penutup galon itu berhubungan dengan besi panjang menjuntai ke bagian bawah permukaan air. Saat lapar, sidat menggoyangkan besi dan pakan pun berjatuhan. Sidat tidak menyukai cahaya sehingga kerap berlindung pada siang hari. Di alam, sidat bernaung di bawah potongan pohon.
Kunci lain budidaya ikan sidat adalah penyiponan atau pembersihan sisa-sisa pakan. Rutin melakukan penyiponan di dasar tambak agar sisa pakan tidak menimbun dan terurai menjadi racun. Penyiponan setiap 15 hari sekali.
Anda juga dapat menerapakan sortasi atau memisahkan sidat berbeda ukuran setiap 30—45 hari. Itu penting agar pertumbuhan sidat seragam. Apalagi sidat cenderung bersifat kanibalisme. Hal penting lain adalah mengganti 30—50% air kolam 15—30 menit setelah pemberian pakan.
Itu untuk mencegah timbunan pakan kaya amonia di dasar kolam. Amonia mengikat oksigen sehingga menghambat pertumbuhan sidat terhambat. Kadar oksigen terlarut di air minimal 2 ppm, ideal 4—6 ppm. Penggunaan kincir air meningkatkan kadar oksigen terlarut.