Trubus.id— Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan kegiatan penanaman kedelai di Desa Candirejo, Kecamatan Senin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi kedelai nasional. Mentan Syahrul mengatakan bahwa penanaman kedelai dilakukan di lahan seluas 1.000 hektare menggunakan varietas unggul seperti anjasmoro, gepak kuning, dan dering 1.
Semua varietas ini memiliki keunggulan tahan terhadap kondisi kekeringan serta menghasilkan hasil panen yang memuaskan. Selain itu, Mentan Syahrul berharap Kabupaten Gunungkidul dapat menjadi sentra kedelai terbaik di Indonesia.
“Saya ingin mengatakan bahwa kedelai Gunungkidul ini untuk Indonesia. Apalagi rata-rata produksinya mencapai 3,4 ton per hektare. Jadi, kedelai Gunungkidul ini harus mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional,” ujar Mentan Syahrul, dilansir dari laman Kementrian Pertanian.
Harga kedelai lokal saat ini sangat menguntungkan, mencapai sekitar Rp 12.000 per kilogram. Sebagai bentuk dukungan kepada petani, pemerintah terus membantu dengan menyediakan benih unggul, embung, damparit, biopori, dan pompa.
Mentan Syahrul berharap bahwa penanaman kedelai seperti ini dapat diperluas hingga mencakup 5.000 hektare di setiap kabupaten di seluruh Indonesia. Dengan luas lahan yang sebesar itu, masyarakat dapat mengembangkan berbagai jenis komoditas terintegrasi dengan tanaman kedelai.
“Kita berharap dari gunung kidul akan lahir pertanaman dengan sedikit lebih masif sekitar 1000 sampai 5000 hektare dan ini kesepakatan kita untuk membangun pertanian terintegrasi,” katanya.
Mentan Syahrul juga meminta dukungan dari berbagai pihak, baik swasta maupun offtaker, dalam membangun pertanian Indonesia yang lebih maju dan kuat. Dengan demikian, diharapkan bahwa Indonesia akan dapat mengatasi berbagai masalah, baik yang diakibatkan oleh krisis global maupun cuaca ekstrem seperti fenomena El Nino.
“Tentu harapan dari petani nantinya ada offtaker-nya sehingga mendapat kepastian siapa pembelinya. Mudah-mudahan dengan langkah ini secara perlahan importasi kedelai yang cukup besar itu seperti arahan bapak presiden secara bertahap dapat kita penuhi dari dalam negeri,” papar Mentan Syahrul.