Sunday, October 12, 2025

Canggih, Mahasiswa UGM Kembangkan Inovasi Pemisah Sperma Sapi Perah

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengembangkan alat untuk memisahkan sperma yang membawa sifat kelamin anakan sapi perah. Alat itu bernama BoXing.

Tim yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta  (PKM-KC) itu Diva Aurellia Mahsanabila, Nuhita Aunilah, Lukas Ivander Mario, Farhan Rahmat, dan Ahmad Aziz Adyatma Salman di bawah bimbingan drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D.

Inovasi itu menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produksi susu sapi. Pasalnya peternak sapi perah membutuhkan banyak anakan sapi (pedet) berjenis kelamin betina  untuk replacement indukan.

Ketersedian pedet betina berkualitas prima berpotensi untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik, sehingga berdampak pada peningkatan produksi susu secara nasional. Maka dari itu Diva dan tim berinovasi mengembangkan BoXing.

Melansir pada laman UGM inovasi BoXing merupakan teknologi pemisahan sperma dengan memanfaatkan sifat dielektris dari sperma tersebut. Untuk sperma yang membawa jenis kelamin betina memiliki panjang kepala dan ketebalan membran yang lebih besar dari sperma jenis kelamin jantan.

Artinya berpengaruh terhadap hasil respon dari medan listrik yang diterapkan. Maka, dalam medan listrik yang tidak homogen, sperma yang membawa jenis kelamin betina (X) dan sperma yang membawa jenis kelamin jantan (Y) akan menghasilkan respon berupa menjauhi elektroda sperma X dan mendekati elektroda sperma Y.

Lukas menuturkan bahwa perbedaan respon itu menjadi prinsip utama dalam sexing  sperma sapi perah. Perakitan BoXing itu menerapkan metode dielektroforesis-mikrofluida yang terintegrasi sehingga membentuk lab-on-a-chip (LoC).

Ia dan tim berharap pengembangan lebih lanjut prototype  BoXing itu untuk meningkatkan efisiensi program inseminasi buatan  (IB) dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan ternak. Tujuannya membantu pemisahan sperma untuk menghasilkan anakan sapi yang unggul.

Menurut Diva perlu inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi IB dengan menggunakan sperma dari pejantan unggul yang sudah dilakukan pemisahan. “Jadi jenis kelamin anakan dapat disesuaikan,” ujarnya.

“BoXing, alat yang Tim PKM-KC kembangkan, memang masih dalam bentuk prototype atau purwarupa, tetapi sudah bisa digunakan secara fungsional,” katanya.

Artikel Terbaru

Teknologi Satelit dan AI Didorong untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Di tengah kemajuan teknologi digital, sektor pertanian Indonesia turut bergerak menuju modernisasi. Upaya penguatan ketahanan pangan kini tak lagi...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img