Trubus.id–Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (DPD ASPAI) Depok menggelar kegiatan konsolidasi dalam menghadapi program swasembada anggur di Indonesia. Acara itu bertempat di Green House Mulyandari, Curug, Cimanggis pada Minggu (8/12).
Turut hadir anggota DPD ASPAI Depok, kelompok tani, kelompok wanita tani, dan para penggiat urban farming di Kota Depok, beberapa penyuluh mewakili Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, dan perwakilan DPP ASPAI.
Kegiatan itu berupa forum diskusi yang bertujuan untuk menggalang partisipasi para penggiat urban farming di Depok dalam menyambut swasembada anggur.
Depok menjadi kota pertama yang didorong oleh DPP ASPAI untuk mendaftarkan varietas anggur Angelica asal Ukraina sebagai varietas lokal dengan nama “Mulyandari”.
Nama itu diambil dari Almarhumah Retno Mulyandari (Sekretaris Dirjen Hortikultura) yang berperan besar dalam mendirikan dan membesarkan ASPAI. Penamaan ini menjadi bentuk penghormatan ASPAI atas dedikasi dan kontribusi besar beliau.
Atas dedikasi dan kontribusi besar beliau. Dan saat ini Dr. Liferdi Lukman, S.P.,M.Si. sebagai Direktur Buah menempati posisi beliau sebagai pembina di DPP ASPAI, sehingga ASPAI bisa berkembang menggembirakan.
Sebagai produk pertama ASPAI, proses pendaftaran varietas Mulyandari dari Depok itu, menjadi acuan proses pendaftaran selanjutnya. Selain di Depok, hingga saat ini telah terdaftar 10 varietas, yakni di Blitar, Jawa Timur sebanyak 4 varietas, lima varietas dari Jawa Barat, dan pendaftaran 1 varietas dari Tangerang Selatan tengah dalam proses.
Agar bisa diedarkan secara legal pada masyarakat luas, varietas yang sudah terdaftar itu mesti melalui proses pelepasan. Beberapa persyaratan yg dibutuhkan saat ini sedang berproses di Kota Depok.
Sebagaimana lokasi acara itu digelar di green house rumpun induk populasi atau blok pondasi, untuk memenuhi persyaratan proses pelepasan selanjutnya.
Pada rumah tanam itu terdapat 15 pohon turunan dari pohon indukan yang sudah didaftarkan dan perkirakan akhir Januari 2025 bisa diambil data untuk uji nutrisi, kebenaran , dan keunggulan, sehingga bisa memenuhi persyaratan agar bisa segera dilepas pada masyarakat.
Penyuluh yang mewakili Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Iqbal Kalbardi menyampaikan rasa syukur atas kegiatan konsolidasi perdana DPD ASPAI Kota Depok itu.
“Harapannya kedepannya bisa ada konsolidasi lanjutan untuk memperkuat kesolidan, memperbanyak penggiat, petani atau kelompok tani, sehingga DPD Depok ini bisa menjadi pionir tingkat nasional, menjadi salah satu program yang akan dilaksanakan DPD ASPAI Kota Depok untuk menunjang swasembada anggur di Indonesia,” ujarnya.
Ketua DPD ASPAI Kota Depok Ade Sulaeman menyampaikan, “Konsolidasi ini bertujuan menggabungkan kekuatan dari anggota, poktan, KWT, penghobi, dan akademisi agar berjalan baik.”
Ia menuturkan setelah ini DPD akan melaksanakan rapat kerja untuk proses selanjutnya. Rencana membahas materi yang berkaitan dengan mekanisme produksi dan penyebaran benih serta persiapan persyaratan yang dibutuhkan.
“Kegiatan yg dilakukan DPD ASPAI Depok ini sangat luar biasa, kegiatan konsolidasi para penggiat urban farming yang dimotori DPD ASPAI sangat direspon baik oleh semua pihak, dan ini menjadi awal bangkitnya para penggiat anggur di Depok,” ujar dewan penasehat kepengurusan DPD ASPAI Depok yg juga menjabat sebagai pengawas di DPP ASPAI Andy Tjahyadi.
Ia menuturkan selanjutnya tinggal memastikan proses pelepasan dapat berjalan dengan baik dan benar. “Kedepannya DPD ASPAI akan menggelar raker sebagai tindak lanjut dari konsolidasi hari ini,” ujarnya.