Trubus.id – Bea Cukai Ambon mengawal pelepasan ekspor hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa 30 ton getah damar senilai Rp570 juta tujuan India dan 15 ton pala senilai Rp1,5 miliar tujuan Tiongkok. Kedua komoditas itu dikirim melalui Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, dengan transit ekspor melalui Surabaya pada Selasa (24/9).
Ekspor perdana ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan RI, Mahfudz, M.P., menyebut capaian tersebut sebagai bukti nyata keberhasilan program Perhutanan Sosial.
“Keberhasilan ekspor hasil hutan Maluku membuktikan bahwa pengelolaan hutan berbasis masyarakat mendatangkan manfaat ekonomi, sosial, sekaligus ekologi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Gubernur Maluku menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa momentum ekspor harus menjadi pemicu peningkatan kualitas dan daya saing produk Maluku di pasar internasional.
Dari sisi pelayanan kepabeanan, Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, M. Farid Irfan M., menegaskan komitmennya mendukung kelancaran ekspor.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan dan pengawasan terbaik. Kami berharap ekspor ini membuka jalan bagi lebih banyak produk unggulan Maluku menembus pasar global,” ungkapnya dilansir pada laman Bea Cukai.
Dengan capaian ini, Maluku kembali meneguhkan jati dirinya sebagai Kepulauan Rempah yang sejak lama berkontribusi besar terhadap perdagangan dunia. Sinergi Bea Cukai, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan terus mendorong hasil hutan dan komoditas unggulan Maluku berlayar lebih jauh, membawa harum nama daerah hingga mancanegara.
 berupa 30 ton getah damar senilai Rp570 juta tujuan India dan){kind=link}