Trubus.id—Ketua Rumah Sawit Indonesia, Kacut Sumanto menuturkan perkebunan kelapa sawit dapat dikembangkan dengan model terintegrasi. Artinya, lahan perkebunan juga dapat dimanfaatkan untuk tanaman pangan, hortikultura, perikanan air tawar, dan peternakan.
“Pada awal penanaman, areal perkebunan dapat ditanami tanaman pangan dan hortikultura seperti jagung, padi gogo, sorgum, dan semangka yang dapat dikembangkan sampai tanaman menghasilkan,” ujar Kacut pada webinar bertajuk Pengembangan Sawit Berkelanjutan oleh Gamal Institute (11/07/2024).
Lebih lanjut ia menuturkan, perkebunan kelapa sawit juga dapat terintegrasi dengan peternakan sapi dengan sistem koloni. “Kotorannya dapat diolah menjadi kompos serta biogas,” katanya.
Selain itu, ia menuturkan pada bagian tertentu kebun, juga dapat dikembangkan embung sebagai sumber air penyiraman dan tempat pemeliharaan ikan.
Menurut Kacut perkebunan sawit bisa menjadi sumber penyediaan pangan dan energi. Ia menuturkan bahwa keberlanjutan usaha perkebunan rakyat melalui pengembangan korporasi petani juga penting.
Ia menuturkan perlu ada penguatan kelembagaan sehingga produksi dari pola integrasi dapat dipasarkan dan memberikan penghasilan melalui kemitraan dengan offtaker.
“RSI akan memfasilitasi koperasi petani untuk bekerjasama dengan swasta dalam hal pengembangan Pabrik Kelapa Sawit. Bentuk lain berupa kerjasama pembelian Tandan Buah Segar (TBS) dan pengembangan industri minyak goreng merah. Dengan tujuan mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan,” ujar Kacut.