Tuesday, September 30, 2025

PEDA VII KTNA Banten: Ajang Silaturahmi Petani, Inovasi Anggur Jadi Sorotan

Rekomendasi
- Advertisement -

Pekan Daerah (PEDA) VII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten resmi dibuka di Alun-Alun Kota Cilegon. Acara yang berlangsung pada 27—30 September 2025 itu menghadirkan lebih dari 400 peserta perwakilan KTNA dari seluruh kabupaten dan kota se-Banten. Perhelatan itu menjadi ajang silaturahmi, pertukaran pengetahuan, dan unjuk inovasi agribisnis.

Wali Kota Cilegon, Robinsar, menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Cilegon sebagai tuan rumah. Ia menekankan bahwa meskipun lahan pertanian di Cilegon terbatas, semangat untuk memaksimalkan potensi tetap tinggi. “Kami kota industri, tapi insyaallah lahan yang kecil ini akan kami optimalkan. Bahkan kami menyiapkan 10—20 hektare percontohan pertanian modern dengan drone untuk pemupukan dan panen, agar petani tetap sejahtera,” ujar Robinsar.

Regenerasi petani
Ketua KTNA Banten, Oong Syahroni, menggarisbawahi bahwa PEDA bukan hanya pertemuan rutin, tetapi juga ajang seleksi menuju Pekan Nasional (PENAS) 2026 di Gorontalo. “Semua kecamatan di Banten terwakili. Kami ingin menunjukkan bahwa petani bisa menggelar event besar dengan baik, sekaligus menyeleksi wakil terbaik untuk Penas nanti,” tegas Oong.

Gubernur Banten, Andra Soni, membuka acara dengan semangat tinggi. Ia menyebut PEDA sebagai “pestanya petani dan nelayan di Provinsi Banten”. “Kita berharap forum ini jadi ruang bertukar inovasi dan teknologi sehingga mampu mendorong produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan Banten. PEDA adalah simbol keberpihakan pemerintah pada petani dan nelayan,” kata Andra.

Gubernur Banten, Andra Soni (berpeci), saat mengunjungi stan Dinas Pertanian Provinsi Banten yang memamerkan aneka jenis anggur introduksi yang unggul. (Foto: Riefza Vebriansyah)

Ia juga menyinggung tantangan regenerasi petani, mengingat 70% petani di Banten berusia lebih dari 40 tahun. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen mendorong petani muda melalui program magang luar negeri, pembangunan jalan desa produktif, hingga inovasi pertanian perkotaan.

Salah satu momen menarik saat pembukaan PEDA VII yakni sesi temu wicara antara Andra dan anggota KTNA. Perwakilan KTNA dari Lebak, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang, menyampaikan aspirasi terkait harga benih lobster, kebutuhan asuransi pertanian, keterbatasan lahan, hingga minimnya penyuluh. Menanggapi hal itu, Andra menegaskan komitmennya. “Soal regenerasi, kami siap mengirim 33 petani muda Banten magang ke Jepang jika pemerintah pusat memberikan kuota. Ini kesempatan besar untuk anak-anak muda tani kita,” ujar Andra.

Stan milik Dinas Pertanian Provinsi Banten ramai pengunjung karena menampilkan tanaman anggur unggul yang berbuah lebat. (Foto: Riefza Vebriansyah)

Usai pembukaan, Andra dan rombongan mengunjungi stan pameran yang diikuti seluruh KTNA kabupaten dan kota. Salah satu yang menarik perhatian yakni stan Dinas Pertanian Provinsi Banten yang menampilkan tabulampot anggur, bibit anggur unggul, dan alat penyiraman otomatis untuk anggur.

Potensi amggur
Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten, Erry Yanuar, menegaskan keseriusan pemerintah mengembangkan anggur sebagai komoditas masa depan. “Anggur kami tonjolkan karena potensinya besar. Kami sedang membentuk asosiasi anggur tingkat provinsi agar petani tidak berjalan sendiri-sendiri,” kata Erry.

Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten, Erry Yuniar. (Foto: Riefza Vebriansyah)

Lebih lanjut Erry mengatakan, pengembangan anggur akan diarahkan ke model urban farming, pemanfaatan greenhouse, dan pemupukan berbasis digital. Banten optimistis bisa menjadi pencetus utama pengembangan anggur di tingkat provinsi.

PEDA VII KTNA Banten membuktikan bahwa semangat kolaborasi petani, nelayan, pemerintah, dan akademisi dapat melahirkan ide-ide segar untuk pertanian berkelanjutan. Lebih dari sekadar ajang pertemuan, PEDA menjadi simbol optimisme bahwa Banten bisa tampil sebagai provinsi agraris yang inovatif, termasuk dalam komoditas baru seperti anggur.

Artikel Terbaru

Sulawesi Utara Didorong Jadi Sentra Hilirisasi Perkebunan Nasional

Trubus.id-Pemerintah pusat menegaskan komitmennya untuk menjadikan Sulawesi Utara sebagai pusat hilirisasi sektor perkebunan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img