Tuesday, September 30, 2025

Perjuangan Mengedukasi Pasar Bawang Hitam

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id-Meski menjanjikan dari sisi kesehatan, bisnis bawang hitam ternyata tak lepas dari tantangan. Mulai dari edukasi pasar yang belum merata hingga fluktuasi harga bahan baku jadi persoalan yang dihadapi para produsen.

Banyak penolakan dari teman dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) karena masyarakat di Balikpapan belum mengerti apa itu bawang hitam. Hal itu dialami langsung oleh Juwarti saat memulai usahanya.

Ia mulai menawarkan bawang hitam buatannya sendiri pada 2019. Pengalaman empiris merasakan khasiat kesehatan dari black garlic membuat Juwarti pantang menyerah mempromosikan produk tersebut.

Untuk mencegah benjolan pada payudara muncul kembali, Juwarti rutin mengonsumsi bawang hitam tunggal. Ia sebelumnya telah menjalani operasi pengangkatan benjolan di payudara sebanyak dua kali.

Kini ia mengonsumsi tiga umbi bawang hitam saat pagi dan tiga umbi saat sore sebagai upaya pencegahan. “Kenapa tidak disebarkan kepada orang lain, akan bisa menjadi berkat,” katanya.

Mula-mula ia menawarkan bawang hitam kepada keluarga dan kawan terdekat, lalu menyebar kepada orang lain. Kegigihan Juwarti membuahkan hasil, hingga kini ia malah kewalahan memenuhi pesanan.

Padahal kapasitas produksinya mencapai 200—400 kg bawang putih lanang setiap dua bulan. Perempuan berkacamata itu berencana menambah kapasitas produksi hingga 200 kg lagi pada 2026.

Penambahan kapasitas dilakukan bertahap karena menyesuaikan dengan ketersediaan modal. Meski sudah cukup dikenal, Juwarti tetap aktif memperkenalkan bawang hitam agar makin luas dikenal masyarakat.

Artikel Terbaru

Sulawesi Utara Didorong Jadi Sentra Hilirisasi Perkebunan Nasional

Trubus.id-Pemerintah pusat menegaskan komitmennya untuk menjadikan Sulawesi Utara sebagai pusat hilirisasi sektor perkebunan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img