Trubus.id-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menunjukkan kontribusi nyatanya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui riset inovatif. Rubiyo, Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, berhasil mengembangkan empat varietas unggul kopi Arabika asal Tana Toraja yang berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi petani setempat.
Inovasi ini dipresentasikan dalam acara verifikasi calon penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya di Gedung BJ Habibie BRIN, Kamis (10/7). Dalam paparannya berjudul “Inovasi Teknologi Varietas Unggul Kopi Arabika untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”, Rubiyo menjelaskan bahwa varietas hasil riset tersebut mampu menggandakan produktivitas lahan sekaligus menghasilkan kopi berkualitas tinggi yang telah diakui secara internasional.
“Melalui pendekatan pemuliaan partisipatif bersama petani, kelompok tani, mitra industri, dan BRIN, kami berhasil merakit empat varietas kopi Arabika unggulan dari Tana Toraja,” ujar Rubiyo. Keempat varietas itu adalah Toraya Uluway, Toraya Langda, Toraya Buntu Santung, dan Toraya Bolong, yang kini telah terdaftar sebagai varietas nasional.
Data menunjukkan bahwa produktivitas varietas baru ini mencapai 1,5–2 ton per hektare—dua kali lipat dari rata-rata nasional. Dari sisi mutu, cita rasanya mencapai skor tinggi, dengan nilai tertinggi 87,38 poin.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja mengungkapkan bahwa penerapan varietas unggul ini secara luas telah meningkatkan pendapatan petani secara signifikan. “Panen naik, harga jual lebih tinggi, dan kualitas kopi kami kini lebih dihargai,” jelasnya.
Tana Toraja memiliki lebih dari 10.000 hektare lahan potensial untuk kopi Arabika. Namun sebelumnya, rendahnya produktivitas, serangan hama, dan terbatasnya varietas unggul menjadi kendala utama. Berkat intervensi BRIN, tantangan ini kini mulai teratasi.
Tak hanya menghasilkan inovasi varietas, BRIN juga mengembangkan sistem pemuliaan berbasis partisipasi, memberikan pelatihan teknis kepada petani, serta membangun kemitraan kelembagaan dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha.
“Inovasi ini bukan sekadar soal teknologi, tapi juga upaya membangun kemandirian dan keberlanjutan ekonomi masyarakat. Inilah bukti peran BRIN dalam menghubungkan riset dengan kebutuhan riil masyarakat,” ujar Rubiyo melansir pada laman BRIN.
Kopi Arabika kini menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia yang menyumbang devisa besar. Dengan dukungan riset seperti ini, Indonesia yang saat ini menempati posisi keempat produsen kopi dunia diharapkan bisa terus memperkuat posisinya—tanpa melupakan kesejahteraan petani di daerah.
Atas kontribusinya, Rubiyo menjadi salah satu calon penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya, penghargaan bagi tokoh yang berjasa besar dalam pembangunan nasional di bidangnya.