Berubuh lebar dan beroptik lebar
Sugita Wijaya kecanduan mengoleksi haworthia. Sejak 2008, pehobi kaktus dan sukulen di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, itu gemar mendatangkan haworthia-haworthia menawan, khususnya variegata. “Haworthia variegata sangat cantik dan eksklusif,” ujarnya. Sosok tanaman itu sekilas mirip batu. Bentuk dan corak daun atraktif. Apalagi kehadiran tanaman belang itu mampu meningkatkan gengsi di kalangan pehobi.
Koleksi yang paling istimewa adalah varian Haworthia truncata. Salah satunya H. truncata var. congesta variegata. Ketua komunitas Cactus and Succulent Society of Indonesia itu membeli congesta dari kenalan di Jepang pada akhir 2015. Haworthia dengan ujung daun terpotong—asal kata truncate yang berarti terpotong—itu sangat spesial. Lihat saja sosoknya nyaris sempurna.
Optik
Susunan daun congesta rapat dan membentuk kipas. Bagian optik alias penampang daun pun lebar yakni 7 mm. Lazimnya truncata biasa hanya memiliki lebar optik 3 mm. Sugita main terpikat saat melihat tampilan optik congesta yang berkerut di bagian tepi. Ia menuturkan keindahan truncata terletak pada bentuk daun yang mengipas dan optik beragam. Bila diamati lebih dekat akan tampak garis putih samar-samar menghiasi permukaan optik congesta.
Sukulen lambat tumbuh itu semakin mewah karena corak kuning di permukaan tubuh yang ungu gelap. Keistimewaan itu membuat sang pemilik membanderol congesta belasan juta rupiah. Padahal, ukuran tanaman sangat kecil. Lebarnya hanya 6 cm dengan tinggi 3 cm. Rupanya harga yang sangat mahal untuk menebus tanaman mungil itu tak menyurutkan niat Sugita. Ia tetap mendatangkan congesta klangenannya itu dari Negeri Sakura. “Harga yang ditebus sepadan dengan sosok tanaman,” ujarnya.
Pada waktu yang nyaris bersamaan pula, ia mendatangkan H. truncata var. congesta cv. bidama. Pria yang berprofesi sebagai arsitek itu menyukai corak bidama yang cantik. Haworthia berbentuk kipas itu memiliki dua warna yang membalut permukaan daun, yakni hijau dan kuning. Bagian optik cenderung oval dan keruh. Bidama tetap cantik meskipun tidak memiliki corak yang menghiasi permukaan optiknya.
Koleksi variegata lain yang bernilai tinggi adalah H. truncata cv. hentekorin dan H. truncata cv. maruko. “Hentekorin istimewa sebab memiliki bentuk optik runcing,” ujar Sugita. Motif berupa garis-garis pendek berwarna hijau di atas permukaan optik yang bening membuat tanaman makin elok. Ciri khas hentekorin adalah memiliki perbandingan panjang dan lebar sama, masing-masing 1:1.
Adapun maruko tampil unik dengan bentuk daun yang lebih gendut. Corak daunnya pun apik, perpaduan tiga warna, yakni hijau, kuning, dan putih. Haworthia belang itu beroptik lebar dan terdapat garis putih tipis di tepi optik. “Saat tanaman dewasa bentuk optik akan menyerupai huruf B,” ujat Sugita.
Koleksi lain yang patut mendapat acungan jempol adalah H. truncata cv. ryusei yang dibeli akhir 2015 dari Jepang. Haworthia berdaun hijau gelap dengan semburat kuning di bagian tepi itu luar biasa sebab bersosok bongsor. Ukuran daun dua kali lebih lebar dibanding truncata normal. Setiap helai daun ryusei tersusun rapat dan mengngipas. Tanaman berumur 10 tahun itu semakin eksklusif sebab bercorak kuning pucat di bagian tepi daun.
Populer
Pehobi sukulen di Cianjur, Jawa Barat, Eko Wahyudi, menuturkan haworthia termasuk daftar tanaman sukulen populer di Jepang dan Taiwan. Di Jepang lahir haworthia-haworthia anyar berpenampilan menawan. “Proses penyilangan haworthia butuh waktu hingga puluhan tahun untuk memperoleh karakter idaman,” ujarnya. Hasil silangan stabil setelah generasi kelima.
Pantas saja harga yang dibanderol mencapai puluhan juta rupiah. Eko menuturkan tanaman akan semakin mahal bila memiliki pola dan corak daun variegata. Karakter semacam itu menjadi incaran para kolektor menengah ke atas. Pehobi sukulen di perkotaan juga melirik haworthia sebab berukuran mungil dan mudah disimpan.
Haworthia merupakan genus besar tanaman sukulen yang mendiami Benua Afrika. Royal Botanical Garden dan Missouri Botanical Garden, masing-masing di Inggris dan Amerika Serikat, terdapat 151 spesies haworthia di Afrika. (Andari Titisari)
