Monday, February 17, 2025

Dukung Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia, BRIN dan YNR Perkuat Data Ilmiah

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Rempah-rempah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Sebagai salah satu produsen rempah, Indonesia dikenal dengan berbagai komoditas unggulan seperti kayu manis, cengkih, pala, lada, dan vanili. 

Rempah-rempah Indonesia memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi komoditas ekspor yang penting.

Indonesia juga memiliki sejarah panjang yang erat dengan perdagangan rempah. Keunikan rasa dan aroma rempah-rempah yang eksotik menarik perhatian bangsa asing sejak berabad-abad lalu.

Secara historis, Indonesia juga telah lama dikenal sebagai produsen rempah dunia.  Namun, melansir pada laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kini Indonesia hanya menguasai sekitar 6,4 persen pasar rempah dunia.

Angka itu tertinggal dari negara-negara seperti Vietnam dan Thailand. Sementara, permintaan global terhadap rempah diperkirakan akan meningkat hingga 12 kali lipat pada tahun 2050.

Indonesia menghadapi tantangan besar terkait rendahnya kualitas dan produktivitas rempah. Melansir pada laman BRIN beberapa faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini antara lain kebijakan investasi yang belum optimal, penggunaan metode budi daya yang masih tradisional, serta kualitas produk yang belum memenuhi standar internasional. Kondisi itu menghambat daya saing rempah Indonesia di pasar global.

Untuk mengatasi hal itu, Indonesia perlu mengadopsi pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemanfaatan teknologi terkini berpotensi meningkatkan kualitas rempah, memastikan produk bebas dari mikroba berbahaya dan bahan kimia, serta mendukung praktik yang ramah lingkungan.

Jalur Rempah

Kini Indonesia juga tengah berupaya memperjuangkan “Jalur Rempah” agar diakui sebagai warisan dunia. Pengajuan itu membutuhkan data ilmiah mengenai kondisi rempah dan sejarah perdagangan rempah untuk memperkuat posisi Indonesia di hadapan UNESCO.

BRIN sendiri telah mengambil langkah konkret dengan menggandeng Yayasan Negeri Rempah (YNR) dalam upaya memperkuat sektor rempah nasional. Kerja sama itu bertujuan untuk memperkuat kapasitas produksi rempah Indonesia serta menghasilkan data ilmiah yang mendukung pengusulan “Jalur Rempah” sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN Asep Hidayat menuturkan kerja sama itu juga  akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan produksi rempah, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen rempah utama dunia.

Harap mafhum bahwa produktivitas rempah Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Misalnya pohon rempah tua, pengetahuan budi daya, dan pengelolaan pascapanen yang belum optimal. 

Menurut Asep perlu adanya kolaborasi antara produsen, pemerintah, swasta, dan lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas dan produksi rempah, terutama komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi ekspor besar.

“Kolaborasi ini menjadi momentum penting bagi kita semua. Tantangan penelitian semakin besar, dan kita tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan sinergi kuat untuk mencapai hasil maksimal,” ujar Asep dilansir pada laman BRIN.

“Perjuangan ini tidak mudah, tetapi rempah Indonesia memiliki nilai luar biasa yang harus kita lestarikan. Kolaborasi yang solid sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini,” ungkap Asep.

Ia menuturkan bahwa pihaknya akan segera menyusun rencana aksi untuk tahun 2025, termasuk tahapan, pendanaan, serta pembagian tugas yang jelas.

Menurut Dewi Kumoratih dari Yayasan Negeri Rempah, kerja sama ini memiliki nilai strategis yang sangat besar.

“Negeri Rempah yang diinisiasi oleh berbagai komunitas dan disiplin ilmu, dengan adanya kerja sama ini, semakin memperkaya apa yang telah kami kumpulkan. Kami berharap dapat belajar banyak dari teman-teman di BRIN, yang penelitian dan pengembangannya pasti akan berkembang lebih luas lagi,” ujar Dewi.

Sejak 2019, YNR telah menyelenggarakan International Forum on Spice Route (IFSR) yang membahas tantangan sektor rempah serta menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha di rantai pasok rempah. Dengan misi memperkuat posisi Indonesia di pasar global, memperkenalkan inovasi, serta memberdayakan generasi muda dalam industri rempah.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Intip Keistimewaan Jagung Unggulan Baru

Trubus.id–Jagung baru JDOH 01 sampai dengan JDOH 06 menjadi harapan anyar petani. Musababnya  mampu berproduksi tinggi dan adaptif di...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img