Trubus.id—Institut Teknologi Bandung (ITB), Perhutani, dan PT Hakaaston berkolaborasi menguji coba pembuatan marka jalan dengan bahan turunan getah pinus (gondorukem) dan produk sampingan biodiesel sawit (gliserol).
Operator inovasi itu Tol Bakter, PT Hakaaston (HKA) yang bekerja sama dengan Perum Perhutani dan ITB.
Pengembangan produk marka jalan berbahan dasar gondorukem dan gliserol itu sejak 2022 melalui dukungan dana Grant Riset Sawit oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Pada 2023, melalui Asosiasi Inventor Indonesia yang diketuai oleh Prof. Ir. Didiek Goenadi, menjalin kerja sama dengan PT Hakaaston, anak perusahaan BUMN PT Hutama Karya (Persero), yang fokus pada produksi hotmix serta operasi dan pemeliharaan jalan tol.
Gondorukem merupakan hasil olahan getah pinus melalui proses distilasi. Adapun Gliserol yakni senyawa organik hasil produk sampingan dari produksi biodiesel minyak kelapa sawit. Kedua bahan itu sebagai campuran bahan cat marka jalan.
Ahli Pemasaran dan Riset Pengembangan HKA, Ade Rintoro menuturkan uji coba pemanfaatan gondorukem dan gliserol sebagai bahan marka jalan itu pertama kali di Ruas Tol Bakter.
Ia menuturkan komposisi inovasi bahan marka itu merupakan bahan nabati. “Sehingga dapat dikatakan bersifat biodegradable atau lebih ramah lingkungan, tidak seperti bahan marka jalan yang selama ini diimpor dan berbasis fosil. Hal ini telah menjadi bagian program ESG HKA juga sejak tahun lalu dan kedepannya,” ujar Ade di lansir pada laman ITB.
Ade berharap kualitas dan daya tahan marka jalan itu bisa lebih baik. Sejatinya inovasi itu merupakan lanjutan penelitian terdahulu.
Peneliti formulasi turunan gondorukem itu Dr. Tatang Hernas, Dr. Tri Partono Adhi, dan Dr. Antonius Indarto bersama Perhutani saat pembangunan pabrik derivate gondorukem di Pemalang, Jawa Tengah pada 2014.
Melalui Gunawan dari PT. Perhutani Anugerah Kimia, pada 2022 terjalin kerja sama pengembangan melalui program Grant Riset Sawit-BPDPKS.
Pengujian beberapa formulasi cat marka jalan berbasis gondorukem dan gliserol itu sebelumnya di jalan dalam ITB Kampus Jatinangor, pada Oktober 2022 dan November 2023.
Tim peneliti ITB yakni Antonius Indarto, Tjokorde Walmiki, Winny Wulandary, Mardiah, Iffat, dan Annisa, bersama Ati Kusmawati (Perhutani) dan Ade Rintoro (Hakaaston) tengah mengembangkan inovasi tersebut sejak 2022.
Uji coba pemanfaatan gondorukem dan gliserol itu pada marka garis tepi atau garis putih sepanjang 1.000 meter di KM 125+200 hingga KM 126+200 pada jalur B Ruas Tol Bakter.