Trubus.id—Inovasi pemberian giberelin pada budi daya krisan dataran menengah menjadi alternatif bagi petani untuk meningkatkan kualitas produksi. Harap mafhum budi daya krisan di lingkungan dengan suhu relatif tinggi seringkali mengakibatkan warna bunga pucat dan memudar.
Periset di Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Elsi Kris Dayanti Br. Sembiring dan rekan menguji pemberian giberelin untuk meningkatkan kualitas bunga krisan di dataran menengah.
Elsi menjelaskan giberelin merupakan hormon tumbuh tanaman yang sangat berpengaruh terhadap sifat genetik, fotosintesis, pembungaan, dan pemanjangan batang krisan. Para periset melakukan uji penggunaan giberelin pada krisan potong tipe spray dengan varietas yastayuki.
Budi daya krisan berbunga putih itu oleh petani di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka menguji giberelin dalam 3 konsentrasi yakni 0 ppm, 200 ppm, 400 ppm, dan 600 ppm.
Aplikasi saat tanaman berumur 8 minggu setelah tanam (MST), 9 MST, 10 MST, 11 MST, dan 12 MST. Penyemprotan giberelin saat tepat di kuncup bunga. Selain pemberian giberelin, Elsi dan rekan juga melakukan perawatan rutin seperti pemupukan, penyemprotan pestisida, dan pengendalian gulma.
Elsi memberikan nutrisi berupa pupuk NPK dengan dosis 31 kg per hektare (ha), 8 kg per ha NPK majemuk, dan 15,5 kg per ha KNO3 . Sementara pengendalian hama dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin dengan dosis 0,5 ml/liter. Frekuensi penyemprotan insektisida setiap pekan setelah tanaman berumur 2 MST.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian giberelin dengan konsentrasi 200 ppm mampu meningkatkan panjang tangkai bunga. Peningkatan panjang tangkai bunga nyata terbukti usai aplikasi giberelin yang kedua yakni pada 10 MST.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian giberelin juga mampu mempercepat umur panen. Tanaman yang mendapat giberelin pada konsentrasi 200 ppm dapat dipanen pada umur 93 hari. Sementara, pada konsentrasi 400 ppm dapat dipanen pada umur 91 hari.
Hal itu membuktikan bahwa giberelin memberikan keuntungan bagi petani karena tanaman dapat dipanen lebih awal. Bandingkan dengan tanaman tanpa perlakuan giberelin yang baru dapat dipanen pada umur 99 hari.
Waktu panen yang lebih cepat tentu berimbas pada biaya produksi yang lebih efisien. Pemberian giberelin juga mempertahankan kesegaran bunga. Tanaman yang memeroleh giberelin dengan konsentrasi 600 ppm mampu bertahan 16 hari usai panen.
Pemberian giberelin dengan konsentrasi 400 ppm mampu mempertahankan kesegaran bunga 13—14 hari setelah panen. Adapun pada konsentrasi 200 ppm hanya mampu mempertahankan kesegaran bunga selama 10 hari setelah panen.