Trubus.id— Tomat yang termasuk dalam famili Solanaceae merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan hasil sama baiknya tergantung varietas yang dipilih.
Secara garis besar, tanaman tomat dapat dibagi menjadi dua berdasarkan sifat pertumbuhannya yaitu determinate (pertumbuhan terbatas) dan indeterminate (pertumbuhan memanjang).
Dalam pembudidayaannya, hambatan yang sering ditemui petani adalah adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri. Jamur yang paling merugikan pada tanaman tomat adalah Phytophthora infestans yang menyebabkan penyakit busuk daun dan sering kali dapat juga menyerang buah.
Adapun bakteri yang menjadi “momok” petani tomat adalah Pseudomonas solanacea yang menyebabkan penyakit layu. Penyakit busuk daun Phytophthora infestans dapat menyerang semua stadia pertumbuhan tanaman tomat sehingga perlindungannya harus dimulai sejak pindah tanam.
Jamur ini sebenarnya bersifat parasit obligat yaitu hanya dapat hidup pada jaringan yang hidup, tetapi karena sangat variatifnya pola tanam dan banyaknya inang alternatif, menyebabkan jamur Phytophthora infestans sangat sulit dikendalikan secara tuntas dan akan selalu mengancam tanaman tomat petani.
Kebiasaan petani menyemprot pestisida secara serampangan menyebabkan timbulnya strain baru dari Phytophthora infestans yang ditunjukkan adanya kekebalan jamur Phytophthora infestans terhadap fungisida tertentu atau dosis efektif, fungisida tertentu dapat mencapai dua kali dari dosis anjuran.
Untuk menghindari kondisi yang lebih parah, tindakan-tindakan yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki kebiasan petani dalam penggunaan pestisida dan mengganti fungisida yang biasa dipakai dengan fungisida yang berbeda bahan aktif dan cara kerjanya (mode of action).