Trubus.id — Salah satu sentra stroberi di Korea Selatan adalah Dapyeong-Myeon, Kota Jinju, Provinsi Gyeongnam. Setidaknya, terdapat 600 rumah tanam stroberi di lahan 106 hektare. Tempat itu menjadi salah satu pemasok stroberi terbesar di Negeri Ginseng.
Mayoritas petani menggunakan rumah tanam untuk menjaga suhu dan mengatur jadwal panen. Sebelumnya, stroberi di Korea hanya dapat dipanen saat musim semi. Kini, stroberi Korea yang dinikmati di berbagai negara merupakan stroberi musim dingin (snow strawberry).
Menurut Kim Jin Sang, petani stroberi di Dapyeong-Myeon, stroberi yang ditanam di musim dingin lebih manis.
Selain menggunakan rumah tanam, petani stroberi di Korea, khususnya Gyeongnam, menggunakan sistem hidroponik. Petani lebih mudah memanen buah dan panen pun sepanjang tahun.
Talang hidroponik dipasang dengan ketinggian 1 meter. Petani duduk di kendaraan khusus yang bergerak sesuai jalur rel sambil memanen stroberi. Menurut Jin Sang, faktor yang memengaruhi kemanisan stroberi Korea adalah sinar matahari dan suhu.
Sejatinya, rasa manis stroberi yang dipanen berbeda-beda, bergantung pada waktu panen. Stroberi termanis dipanen pada Desember–Februari. Saat itu stroberi maehyang berbobot 27 gram dengan tingkat kemanisan 13°briks sebelum dipetik.
Lazimnya, bobot stroberi 10–15 gram dengan tingkat kemanisan 11°briks. Petani di Korea memanen saat tingkat kematangan stroberi 90%. Biasanya, di tempat lain stroberi dipasarkan ketika tingkat kematangan baru 70–80%.
Petani mengalirkan air di atap rumah tanam yang dioperasikan menggunakan pengatur waktu untuk menjaga kelembapan. Penggunaan kipas dalam rumah tanam pun penting untuk menyeimbangkan tingkat kelembapan. Suhu di dalam rumah tanam berkisar 8–9°C.
Untuk penyerbukan, petani menggunakan bantuan lebah. Tak hanya itu, kompleks stroberi itu juga memiliki area khusus pengolahan limbah tani yang dikelola oleh kelompok.
Pengelolaan kebun yang ramah lingkungan membuat lebih dari 90% area di kompleks kebun itu mendapatkan sertifikasi Good Agricultural Practices (GAP).
Berdasarkan data Korea Agricultural Trade Information, total penanaman stroberi di Korea Selatan mencapai 5.683 hektare pada 2020. Sebanyak 70% dari jumlah itu terdapat di Provinsi Gyeongnam.
Sebanyak 4.823 ton stroberi Korea senilai US$53,79 juta diekspor ke berbagai negara pada 2020. Stroberi Korea menjadi barang ekspor penting. Secara khusus, stroberi yang ditanam di Jinju adalah buah-buahan berkualitas tinggi dan selalu diminati pasar luar negeri.