Trubus.id — Komoditas seperti beras, kedelai, tepung, susu bubuk dan lainnya yang disimpan di gudang berisiko mengalami kerusakan. Penyebabnya adalah serangan hama gudang. Perlu pengendalian terpadu untuk mengatasi serangan hama gudang.
Dr. Idham Sakti Harahap, dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman (PTN), Fakultas Pertanian, mengatakan, keberadaan hama gudang sudah sejak lama diketahui ketika manusia menyimpan makanan di gua. Hama gudang memanfaatkan makanan yang disimpan, baik yang masih utuh maupun yang sudah tidak utuh lagi.
Jenis hama gudang beragam, bergantung pada jenis komoditas yang diserangnya. Menurutnya, komoditas yang masih utuh biasanya lebih banyak didatangi serangga hama primer. Adapun komoditas yang sudah mengalami pengolahan akan didatangi oleh hama sekunder.
Ia menyebut, beberapa jenis hama primer yang diketahui banyak berasal dari kelompok kumbang ordo Coleoptera seperti Sitophilus spp, Rhyzopertha dominica, Callosobruchus spp dan Sitotroga cerealella.
Sementara itu, dari kelompok hama sekunder diketahui paling banyak menyerang komoditas simpanan. Serangga yang paling dominan yakni Tribolium castaneum.
“Hampir semua jenis komoditas yang disimpan dapat diserang oleh serangga ini mulai dari tepung, jagung pecah, susu bubuk dan lainnya,” jelas Idham, seperti dikutip dari laman IPB University.
Sebelum diketahui menyerang komoditas yang disimpan, Tribolium castaneum dapat hidup di kulit-kulit kayu. Oleh karena itu, proses pengendalian hama gudang perlu dilakukan di dalam ataupun di luar gudang penyimpanan.
Menurutnya, teknik pengendalian hama gudang perlu dilakukan secara terpadu, menggunakan perangkap, penyemprotan pada permukaan wadah simpan, fumigasi bahan simpan, serta penyemprotan dan pembersihan gudang penyimpanan.
“Semua upaya pengendalian tersebut perlu dilakukan secara terpadu agar pengendalian yang dilakukan berhasil dan tidak terjadi re-infestasi kembali,” papar Idham.
