Tuesday, March 4, 2025

Perawatan Intensif Hasilkan Dahlia Berkualitas

Rekomendasi

Trubus.id—Hamparan dahlia dengan kelopak bunga berwarna semarak menjadi daya tarik kebun milik Nurul Akriliyati, S.Sn., M.Sn. Setiap mahkota bunga memiliki warna dan bentuk petal yang berbeda-beda. Ada bunga berwarna ungu, merah, putih, jingga, dan fuschia.

Begitu pula dengan bentuk petal bunga. Ada bunga yang mempunyai petal serupa corong yang memutar rapat, tetapi ada pula bunga yang berpetal keriting maupun lurus. Nurul mengebunkan beragam jenis dahlia seperti ferncliff illusion, penhill watermelon, dan jowey winnie.

Semua tanaman tumbuh subur dan berbunga susul menyusul. Bisa dibilang selalu ada bunga mekar di kebun yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, itu. Nurul menggunakan bibit berupa umbi dahlia.

Tanaman berbunga pada umur 90 hari setelah tanam (hst). Satu tanaman menghasilkan 20 bunga. “Bunga muncul kembali 7—15 hari setelah dipotong,” ujar Nurul. Bunga susul-menyusul hingga tanaman berumur 4 bulan.

Selanjutnya Nurul melakukan pemisahan umbi supaya pertumbuhan tanaman tetap optimal. Nurul menanam dahlia di kebun seluas 1.200 m2 berketinggian tempat 1.400 meter di atas permukaan laut (m dpl).

Jarak tanam 40 cm x 40 cm. Nurul memanen dahlia dengan panjang tangkai 50 cm. Ia memilih bunga dengan tangkai lurus dan posisi bunga menghadap ke depan dengan tingkat kemiringan 45°. “Supaya tanaman berbunga besar dan memiliki tangkai yang panjang maka perlu dilakukan seleksi,” ujar Nurul.

Ia menyeleksi tanaman saat kuncup. Setiap tanaman biasanya menghasilkan 3 kuncup. Ia hanya mempertahankan 1 kuncup yang memiliki tangkai lurus. Tujuan seleksi supaya nutrisi fokus pada satu tangkai bunga.

Upaya itu menjaga kestabilan produksi tanaman. Setiap pekan Nurul memanen 60 tangkai bunga. Ia menjual kepada pelanggan yang ada di Jakarta, Tangerang, dan Bandung.

Pemulia di Greenarium—nama farm milik Nurul Akriliyati— Khairul Afandi, S.P., memastikan media tanam yang digunakan untuk menanam dahlia terjamin mutunya. Khairul menaburkan 40 kg kotoran ayam terfermentasi. Ia juga menaburkan 180 kg sekam bakar.

Selanjutnya ia membuat pupuk Jadam Microbial Solution (JMS) racikan sendiri dengan konsentrasi 100%. Jumlah yang diberikan sebanyak 200 liter. Khairul menanam umbi dahlia sepekan pascaolah lahan. Saat tanaman mulai bertunas atau pada 7 hari setelah tanam (hst).

Ia menyiram tanaman setelah tunas bermunculan. Tujuannya supaya umbi tidak gampang busuk. Ia menyiram tanaman menggunakan larutan JMS yang diencerkan dengan perbandingan 1:1. Khairul menuangkan 1.000 liter JMS ke dalam 1.000 liter air. Larutan itu cukup untuk mengocor seluruh tanaman di lahan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tip agar Tidak Mudah Lemas Saat Puasa

Trubus.id–Perbanyak konsumsi sayuran, buah, dan herbal sesuai fungsi dan dosis yang dianjurkan membuat badan bugar dan tidak mudah lemas...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img