Dalam momentum Hari Pangan Sedunia 2025, Bayer Indonesia menegaskan komitmennya terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan melalui inovasi berbasis sains. Melalui pusat riset Bayer JUARA (Juwiring Agriculture Research & Academy) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Bayer terus mendorong pengembangan teknologi dan riset yang mendukung ketahanan pangan nasional.
Bayer JUARA, yang berdiri sejak 2023, kini menjadi pusat penelitian pertanian pertama Bayer di Indonesia sekaligus terbesar kedua di Asia Tenggara. Fasilitas seluas 9 hektare itu berfokus pada pengembangan benih unggul, perlindungan tanaman, analisis data pertanian, dan teknologi pertanian presisi.
“Kami meyakini ketahanan pangan harus berfokus pada pelaku utamanya—para petani. Melalui Bayer JUARA, kami berupaya memahami tantangan yang dihadapi petani agar dapat memberikan solusi berbasis riset yang relevan dan berdampak langsung di lapangan,” ujar Head of Field Solutions Bayer South East Asia & Pakistan, Kukuh Ambar Waluyo.
Hingga kini, Bayer JUARA telah melakukan lebih dari 120 uji coba teknologi dan benih setiap tahun. Fasilitas riset itu juga memberikan pelatihan bagi lebih dari 900 petani dari berbagai wilayah. Salah satunya, Awibowo, petani asal Juwiring, berhasil meningkatkan hasil panen padi hingga 12 ton per hektare, naik sekitar 20% setelah mengikuti program pendampingan Bayer JUARA.

Bayer JUARA juga aktif menggandeng 8 universitas ternama di Indonesia—termasuk IPB, UGM, dan Unpad—melalui program magang dan riset bersama guna menyiapkan generasi muda pertanian yang berdaya saing. “Kami ingin menjadi jembatan antara riset global dan praktik pertanian lokal yang berkelanjutan,” kata Kukuh.
Menurut Staf Ahli Kemenko Bidang Pangan, Dr. Prayudi Syamsuri, kehadiran Bayer JUARA sejalan dengan arah pembangunan pangan nasional. “Teknologi adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Kehadiran Bayer JUARA membantu mempercepat adopsi pertanian presisi dan efisien di Indonesia,” ujar Prayudi.
Melalui tiga pilar utama—data generation, training & academy, dan collaboration—Bayer JUARA terus memperkuat peran sains dalam membangun pertanian adaptif, efisien, dan tangguh terhadap perubahan iklim. Komitmen ini menjadi bukti nyata kontribusi Bayer dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional berbasis inovasi dan kolaborasi.
