Saturday, December 14, 2024

Budidaya Krisan Greenhouse: Ekspor pun Meningkat 67,8%

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Krisan tidak hanya diminati pasar domestik tetapi juga pasar ekpsor dengan negara tujuan Jepang, Singapura, Australia, Timur Tengah dan Amerika Serikat. Bunga krisan sering digunakan pada rangkaian bunga maupun materi dekorasi.

Data statistik menunjukkan volume ekspor krisan pada tahun 2021 sebanyak 131,4 ton dengan nilai US$903.929 dan meningkat sebesar 67,8% pada tahun 2022 sebanyak 220,6 ton dengan nilai US$1.220.406.

Salah satu strategi dan prioritas untuk meningkatkan daya saing hortikultura yakni dengan pengembangan Kampung Hortikultura yang mengusung konsep One Village One Variety (OVOV).

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menuturkan konsep itu menjadikan kawasan terkonsentrasi dan berskala ekonomi, sehingga mampu menghasilkan produk segar dan olahan yang bersaing dengan negara lain, terutama dalam hal ekspor.

Kampung Flori memiliki 2 pola yakni kampung flori eksentifikasi dan intensifikasi serta dukungan bantuan melalui inovasi teknologi produksi rumah tanam (Greenhouse) dan rumah naungan (Shadinghouse).

Sejak 2021, Direktorat Jenderal Hortikultura telah membangun 181 Kampung Flori di wilayah sentra produksi dan pengembangan tanaman hias. Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi Florikultura telah mengalokasikan 80 unit Greenhouse dan 28 unit Shadinghouse.

“Dengan bantuan Greenhouse itu, diharapkan petani dapat meningkatkan mutu tanaman hias yang dihasilkan. Ini agar dapat memenuhi standar ekspor dan mampu bersaing dengan produk tanaman hias dari negara lain,” ujar Prihasto.

Salah satu kawasan pengembangan krisan nasional dan terbesar yakni Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Data statistik menunjukkan produksi krisan di Kabupaten Karo pada 2021 sebanyak 3.787,5 ton dan meningkat 88,6% sebanyak 7.144,5 ton pada 2022.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengungkapkan pihaknya terus mendorong daerah-daerah potensial dengan mengalokasikan pengembangan kampung flori sejak tahun 2022.

“Kita dorong pengembangan kawasan krisan di Kabupaten Karo dalam bentuk bangunan Greenhouse melalui dana APBN sebanyak 3 bangunan Greenhouse pada tahun 2022 dan 2 bangunan Greenhouse pada tahun 2023 dengan luasan 200 m2 setiap bangunan,” di lansir dari laman Ditjen Hortikuiltura.

Dalam 1 greenhouse populasi krisan sekitar 8.500 tanaman dengan 3 kali musim tanam per tahun. Total produksi 25.500 tanaman per tahun. Harga krisan pertangkai Rp2.000—Rp3.000. Harga itu mengalami peningkatan pada musim tertentu. Sehingga total penjualan dari ketiga Greenhouse berkisar antara Rp.153.000.000—Rp.229.500.000  per tahun.

“Untuk bangunan Greenhouse bantuan APBN TA. 2023 dari Ditjen Hortikultura saat ini proses pembangunannya sudah berjalan 90%. Nantinya akan digunakan sebagai rumah tanam krisan dan jenis tanaman hias lainnya termasuk Gerbera,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, Michael Purba.

Kelompok penerima manfaat bantuan rumah tanam APBN TA. 2023 Karya Ginting menuturkan pemasaran krisan dengan pola kemitraan dengan pelaku usaha florist, BUMDes Pasar Bunga Desa Raya, Berastagi, dan dipasarkan langsung di lokasi agroeduwisata.

“Omset budidaya krisan dalam Greenhouse yang kami dapat berkisar antara Rp.56.000.000—Rp.64.000.000 dalam 1 tahun,” ujar Ginting.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Harga Pangan 13 Desember 2024: Daging Ayam Ras Naik Jadi Rp36.630 per kg

Trubus.id–Sejumlah pangan pada 13 Desember 2024 berdasarkan Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional pukul 11.41 mengalami kenaikan dan penurunan. Harga...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img