Trubus.id—Bonsai soka (Ixora sp.) yang memamerkan bunga berwarna merah merona itu seolah menyambut tamu yang datang ke kebun bersahaja di Cipayung, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Nyaris seluruh tajuk tanaman tertutup dompolan-dompolan bunga. Batang besar, bulat, dan berwarna cokelat tua. Kulit batang keriput sehingga terkesan tua. Susunan ranting rapat dan berdaun kecil. Akar tanaman mencengkeram kuat media tanam yang berbalut lumut hijau.
Pemilik bonsai soka, Kolonel Wasito, S.Sos., M.M., menempatkan tanaman di dekat pintu masuk sehingga bisa menikmati keindahannya setiap saat. Di sela kesibukan, Wasito selalu meluangkan waktu untuk menikmati dan merawat klangenannya itu. Pesona tanaman anggota famili Rubiaceae itu membuat Wasito jatuh hati.
Wasito menuturkan bahwa soka memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi untuk dibuat bonsai. Butuh waktu 5 tahun hanya untuk membesarkan cabang berukuran kelingking pria dewasa. Walaupun kondisi tanaman sangat sehat waktu yang dibutuhkan paling cepat 3 tahun. Belum lagi serangkaian tahapan training untuk mewujudkan keindahan tanaman dalam bentuk bonsai.
Sejumlah pehobi gagal membuat bonsai soka lantaran kurang memperhatikan karakteristik tanaman. Wasito betul-betul memperhatikan susunan akar, batang, ranting, daun, dan bunga. Secara umum ia mengikuti gerak alami dan potensi tanaman. Wasito menempatkan bonsai klangenannya itu di tempat yang penuh sinar matahari. Menurut Wasito perawatan bonsai soka cukup mudah. Begitu pula dengan training tanaman seperti pemangkasan dan pengawatan. Namun, pehobi wajib hati-hati saat pemangkasan. Perhatikan letak dan arah cabang saat memangkas. Kesalahan pangkas berakibat fatal karena butuh waktu lama untuk memunculkan tunas baru.
Berikut sejumlah tips membuat bonsai soka:
 yang memamerkan bunga berwarna merah merona itu seolah menyambut tamu. Nyaris seluruh tajuk tanaman tertutup dompolan){kind=link}