Trubus.id — Petani semangka perlu melakukan polinasi manual atau mengawinkan semangka agar panen optimal. Selain itu, polinasi atau penyerbukan bertujuan agar saat panen bisa dilakukan seragam dan tepat waktu.
Polinasi manual dilakukan, mengingat, kerap kali kendala berkebun semangka salah satunya adalah tingkat polinasi atau penyerbukan alami rendah.
Penyerbukan alami jarang berhasil, sekalipun jadi persentase juga rendah, kurang dari 10%. Oleh karena itu, solusinya adalah petani mesti melakukan polinasi manual atau buatan.
Menurut Didin Muhidin, S.P., petani semangka di Kabupaten Pandeglang, Banten, tanaman semangka berbunga pada umur 25–35 hari setelah tanam (hst). Menurutnya, polinasi ideal optimal dilakukan pada umur 28–32 hst. Polinasi manual selama 4 hari bertujuan agar panen bisa serempak.
Pencatatan waktu kawin penting agar prediksi waktu panen pun tepat. Artinya, pekebun semangka mesti disiplin jika menginginkan hasil yang optimal.
Menurut Didin mengawinkan semangka terbilang relatif mudah. Caranya, petani cukup mengambil bunga jantan yang segar dari tanaman berbeda. Setelah itu, mengoleskannya pada bunga betina yang tengah mekar.
Adapun waktu terbaik melakukan polinasi pada pukul 06:00–09:00 WIB. Jika terlalu siang, polen atau serbuk sari jantan cenderung layu.
Didin menambahkan, agar hasil persentase polinasi bagus, perbandingan jantan dan betina 1:1 hingga 1:3. Bunga jantan boleh dari semangka jenis apa saja, asal semangka berbiji. Sementara itu, untuk bunga betina, ia menyarankan supaya dari jenis semangka premium.
“Kebutuhan bunga jantan sekitar 10% dari total populasi,” kata Didin.
Lebih lanjut, Didin menuturkan petani bisa memanen semangka pada umur 30–35 hari setelah polinasi. Lebih dari 35 hari daging buah akan berongga sehingga mutunya menurun.
Acuan panen serempak mengikuti tanaman yang dikawinkan pada hari ke-3. Alasannya, tanaman yang sudah dikawinkan pada hari ke-1 dan ke-2 sudah matang dan hari ke-4 pun memasuki masa siap panen. Memanen semangka pada waktu yang tepat juga berdampak pada kualitas atau mutu semangka.