Wednesday, March 5, 2025

Cara Seleksi Bibit Pohon Sengon yang Tahan Terhadap Hama dan Penyakit

Rekomendasi

Trubus.id — Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Ulfah Juniarti Siregar, menemukan cara menyeleksi bibit pohon sengon yang tahan terhadap hama dan penyakit.

Dalam temuannya itu, Ulfah menggunakan genome wide selection untuk menentukan bibit yang resisten terhadap serangan hama boktor dan penyakit karat tumor.

Menurut Ulfah, upaya pengendalian hama boktor dan penyakit karat tumor ini sudah diupayakan sejak mulai timbulnya pandemi. Namun, metode pengendalian yang efektif dan efisien belum ditemukan.

Ulfah mengatakan, bila tidak dikendalikan, hama boktor dan penyakit karat tumor ini dapat merusak pertanaman hingga 70 persen. Ulfah berpikir untuk menanam jenis sengon unggul yang resisten terhadap serangan hama dan penyakit tersebut melalui program pemuliaan pohon sengon.

Program pemuliaan pohon konvensional mempunyai kendala. Misalnya, umur pohon yang panjang serta membutuhkan lahan yang luas untuk penanaman uji coba.

“Dengan demikian dana yang diperlukan juga besar. Oleh karena itu, proses pemuliaan perlu dipersingkat dan dibantu dengan teknologi baru,” jelasnya dikutip dari laman IPB University.

Ulfah dan tim kemudian memanfaatkan teknik molekuler, genomik transkriptomik, serta bioteknologi untuk program pemuliaan. Pengamatan di lapang menunjukkan ada pohon sengon yang tahan terhadap serangan hama boktor dan penyakit karat tumor.

Hal ini dimungkinkan karena populasi sengon di Jawa mempunyai keragaman genetik yang cukup besar sebagai modal dasar seleksi. Individu yang resisten terhadap hama boktor ternyata mempunyai mekanisme pertahanan biokimia.

“Kami kemudian berupaya untuk mengungkap gen-gen yang bertanggung jawab terhadap mekanisme resistensi pada sengon ini. Kami lakukan berbagai pendekatan, mulai dengan penggunaan penanda molekuler dan sekuensing hasil PCR,” tuturnya.

Namun, pendekatan ini hanya berhasil mengidentifikasi sejumlah kecil gen-gen resistensi. Dengan kerumitan-kerumitan tersebut, program pemuliaan pohon sengon untuk resistensi terhadap hama boktor dan penyakit karat tumor disarankan untuk menerapkan metode genome wide selection.

Metode genome wide selection menggunakan penanda SNP (Single Nucleotide Polymorphism) dalam jumlah yang cukup banyak serta tersebar pada seluruh genom tanaman sengon.

Hasilnya menunjukkan penanda tersebut dapat digunakan untuk membantu mempercepat program pemuliaan pohon sengon unggul yang resisten terhadap hama boktor dan penyakit karat tumor.

Saat ini, Ulfah tengah menerapkan genome wide selection dengan Perum Perhutani dan mulai mensosialisasikan kepada petani hutan rakyat. Ia mengatakan cara seleksi dengan genome wide selection ini mudah.

“Hanya saja, analisa molekulernya tentu tidak dapat dilakukan oleh petani sendiri. Karena itu nanti kami akan merilis klon-klon unggul yang sudah dicek secara molekuler. Dengan demikian, petani tinggal memakai klon unggul, tanpa repot cek molekuler,” papar Ulfah.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img