Peperomia abnormal harga tinggi.

Trubus — “Tanaman hias daun yang cocok bagi kaum urban berpenampilan elok, bandel, dan ekslusif. Peperomia bisa menjadi pilihan,” kata pemilik Hans Garden di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Handry Chuhairy. Gaya hidup serbacepat membuat kaum urban kerap merasa jenuh. Mereka meluangkan sedikit waktu untuk menikmati udara segar dan kerindangan tanaman.

Peperomia memiliki bentuk dan warna daun menarik dengan alur dan motif cantik. Bentuk daun oval dengan tekstur tebal dan berair. Batang tanaman juga tebal dengan bunga mini yang mirip garpu. Pamor peperomia memang tak secemerlang philodendron dalam jajaran tanaman hias daun. Philodendron menjadi tanaman favorit penghias ruangan karena bersosok besar, perawatan mudah, serta tahan berada di ruangan bersuhu rendah.
Harga meningkat
Beberapa tahun belakangan peperomia yang bersosok mungil juga kian mendapat tempat di hati masyarakat. Tanaman anggota famili Piperaceae itu terdiri atas ribuan spesies. Ada yang tumbuh meroset rimbun, ada pula yang menjuntai. Sebagaimana tanaman hias lain, peperomia juga terbagi menjadi dua jenis yakni peperomia biasa dan mutasi. Tanaman mutasi memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman biasa lantaran terbatas.
Menurut pekebun tanaman hias di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Iwan, peperomia dengan mutasi bentuk dan warna berpenampilan atraktif sehingga cocok dijadikan tanaman pot untuk penghias ruangan maupun teras. Peperomia abnormal yang bersosok menarik antara lain P. caperata mutasi. Tanaman dalam pot berdiameter 15 cm milik Iwan itu berdaun hijau tua. Daun berbentuk oval, berkerut-kerut, dan bergerinjul.

Iwan membanderol tanaman keluarga Piperaceae itu Rp500.000. “Nilai itu tergolong premium jika dibandingkan dengan peperomia biasa yang berharga pada kisaran Rp25.000 sampai Rp30.000,” ujarnya. Adapula P. ‘rosso’ yang masih berumur 3—5 bulan, tetapi sudah menunjukkan karakter istimewa. Lihat saja pada lembaran daun rosso muncul semburat warna kuning.

Harga rosso biasa paling mahal sekitar Rp700.000 per tanaman. Namun, Iwan mematok harga Rp1 juta untuk rosso unik itu. Sementara. Koleksi peperomia abnormal lain milik Iwan yakni P. ‘schumi red’ yang berdaun perak dengan sapuan warna merah. Iwan menuturkan, konsumen kelas menengah ke atas biasanya meminiati peperomia abnormal. Sosok abnormal lebih elok.
Nilai tanaman yang cenderung tinggi membuat perniagaan peperomia mutasi tak sederas peperomia biasa. Apa lagi ketersediaan tanaman mutasi juga lebih terbatas. Jika diperbandingkan yakni 100:1. Selain itu, perniagaan peperomia butuh waktu. “Penangkar maupun pekebun lazimnya menunggu hingga tanaman berpenampilan sempurna,” kata Iwan.
Namun, bukan berarti peperomia berpenampilan buruk. “Peperomia biasa juga indah,” kata Iwan. Sebut saja peperomia watermelon P. argyreia yang sohor dengan motif daun mirip kulit semangka. Ada pula P. maculosa yang pas ditanam pada pot gantung karena berdaun menjuntai. Menurut perancang taman di Kota Depok, Jawa Barat, Hari Harijanto, peperomia cocok sebagai elemen lunak pada pembuatan pot space.

Hari menjelaskan, penanaman tanaman dalam pot di sebuah area seperti halaman rumah atau wadah disebut dengan pot space. Tanaman dalam pot menyajikan beberapa elemen taman. “Bisa berupa elemen lunak maupun keras,” kata alumnus Institut Pertanian Bogor itu. Tanaman hias daun seperti peperomia merupakan elemen lunak yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pot space. (Andari Titisari)