Monday, March 3, 2025

Hijaukan Lahan Bekas Tambang

Rekomendasi

Aplikasi pupuk hayati membantu reklamasi di lahan tambang nikel.

Trubus — Habis nikel terbitlah tanah gersang. Tanah terang berwarna cokelat kemerahan. Di beberapa titik banyak lubang raksasa berdiameter puluhan meter menganga menghadap angkasa. Itulah kondisi bekas tambang nikel di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) “Kabupaten Morowali Dalam Angka 2018” pertambangan dan penggalian urutan ke-2 lapangan usaha penyumbang Pendapatan Regional Daerah (PRD) sebanyak 26,87% dari total PRD.

Menata lahan untuk mencegah air tergenang penting di lahan pascagalian tambang. (Dok. Ali Zum Mashar)

Menurut warga setempat, Sutrisno sebelum ada penambangan nikel pun tanaman merana. Contohnya pohon mangga di halaman rumahnya enggan berbuah. Tanaman anggota famili Anacardiaceae itu tidak bisa bertahan kemudian mati. Menurut praktikus ekonomi dan sumberdaya lingkungan di Kota Serang, Provinsi Banten, Ali Zum Mashar, penyebab tanaman mati akibat kandungan logam tinggi pada tanah. Kandungan ion logam sulfur, besi, dan mangan berlebih bisa meracuni tanaman.

Agen hayati

Kondisi tanah setelah penggalian tambang malah lebih parah, karena tanah rusak baik dari sifat fisik, kimia dan biologi. Upaya reklamasi dilakukan di lahan bekas galian nikel, tetapi hasilnhya nihil. Penanaman bibit sengon setinggi 2 meter merana. Pertumbuhannya lambat, hanya 15 cm per tahun. Ali Zum Mashar berupaya mereklamasi kembali lahan bekas galian nikel di Morowali pada 2013. Ia mendapat kepercayaan dari Community Development PT Delapan Bintang Mineral.

Master Ekonomi Sumberdaya Lingkungan alumnus Institut Pertanian Bogor itu menata tanah. “Lubang diratakan. Jika ada sisa top soil dikembalikan ke tempat semula,” kata Ali. Tujuannya mencegah lahan tergenang air. Lahan yang tergenang maka keasaman tanah meningkat karena meningkatnya jumlah pirit. Itulah yang menyebabkan tanaman merana atau bahkan mati jika ditanam pada tanah pascagalian. Langkah selanjutnya mengaplikasikan agen hayati pada tanah yang sudah diratakan.

Agen hayati berfaedah mengubah ion logam yang semula racun menjadi nutrisi bagi tanaman. Ia melarutkan agen hayati berupa mikrob hasil temuannya yang dinamai mikrob google, pada air dan menyemprotkan secara merata di lahan pascagalian. Ali mengisolasi agen hayati itu di berbagai daerah di Indonesia dan membiakkannya. “Aplikasi bisa menggunakan kendaraan berat atau drone,” kata Ali yang mengekspor agen hayati biakannya itu ke Timur Tengah.

Penanaman bibit perlu dibarengi dengan bahan organik atau kompos minimal 20 kilogram per lubang tanam. (Dok. Ali Zum Mashar)

Menurut Ali 1 hektare lahan rata-rata membutuhkan 1,5 liter biang agen hayati. Ia melarutkannya dengan 50.000 liter air menjadi 10 tangki. Setelah penyomprotan pupuk hayati, pria kelahiran Demak, Jawa Tengah, 47 tahun silam itu memberakan atau membiarkan lahan selama 1 bulan. Tujuannya agar agen hayati bisa beradaptasi di lahan pascagalian terlebih dahulu.

Reklamasi

Setelah pemberaan selama 1 bulan barulah ia menanam beberapa jenis pohon. Hal terpenting saat penanaman adalah asupan bahan organik. Ia menambahkan 20 kg bahan organik per lubang tanam sedalam 60 cm. “Makin banyak bahan organik atau kompos makin baik. Bahan organik baik memiliki kadar air maksimal 20—26%,” kata Ali. Penambahan bahan organik berperan memperbaiki fisik tanah pascagalian yang memiliki porositas tinggi.

Faedah lain sebagai tempat agen hayati dan media yang menunjang pertumbuhan tanamanan. Ali menyarankan menanam kembali tanaman endemik daerah sebelum galian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya sengon Parseriantes falcataria atau tanaman keluarga Leguminosae. Tanaman kayu lain yang bisa jadi pilihan antara lain trembesi Samanea saman, meranti Shorea sp., dan akasia Acacia mangium.

Produsen pupuk hayati di Kota Serang, Provinsi Banten, Ali Zum Mashar. (Dok. Ali Zum Mashar)

Menurut peneliti dari Jurusan Biologi Univesitas Gadjah Mada, Armadi Chairunnas, reklamasi dapat dilakukan dengan penanaman tanaman pionir yang dapat beradaptasi dengan keadaan lahan pascapenambangan. Pemilihan tanaman dan penambahan bahan organik bisa berperan terhadap penurunan kandungan logam berat. Misalnya penurunan nikel tinggi setelah penambahan 40—60% pupuk kandang kotoran ayam untuk tanaman sengon, jabon merah, dan trembesi di tanah pascagalian.

Penanaman 3 komoditas itu juga berperan menurunkan logam berat kromium. Menurut Armadi pupuk kandang kotoran ayam mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan penyerapan logam berat nikel dan kromium karena perlakuan penambahan 40—60% dapat meningkatkan biomassa tanaman. Ali menyarankan pemberian pupuk hayati rutin selang 3 bulan pada tanaman agar optimal.

Namun, aplikasi 1 kali setiap tahun pun tidak masalah. Kini beberapa titik lahan pascagalian nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, kembali hijau setelah reklamasi dibarengi pupuk hayati. Dalam kurun waktu 1 tahun bibit yang semula 1 meter bisa tumbuh hingga 3 meter. Saat hujan ion-ion logam tercuci sehingga beban kerja mikroba berat. Dengan penambahan rutin mikrob ion-ion logam beracun bisa lebih terkendali. Semula racun bisa diubah menjadi nutrisi dengan agen hayati. (Muhamad Fajar Ramadhan)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img