Trubus.id—Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan alat stripping untuk mengolah limbah daun nanas menjadi benang dan komposit.
“Alat ini dirancang untuk meminimalkan limbah, meningatkan efisiensi energi, dan mengurangi biaya operasional,” ujar Ketua tim Devika Nurlaela Septiana.
Devika menjelaskan tahapan proses pengolahan daun nanas untuk menghasilkan komposit itu terdiri dari pemisahan serat, pencucian, pengeringan untuk memastikan kebersihan, serta pencampuran serat dan resin.
Selanjutnya memasukkan pada cetakan dan proses pewarnaan. Terakhir proses curing untuk mengeraskan komposit. Devika menuturkan penggunaan mesin stripping yakni setelah proses pencucian dan pengeringan. Tujuannya untuk menghasilkan serat staple dengan tingkat kehalusan hingga 4 mikrometer per inci.
Ia menuturkan pemanfaatan benang dan komposit itu bisa menjadi produk kerajinan seperti tas, vas bunga, dan piring komposit. Menurut Devika selama ini limbah daun nanas kerap terbuang begitu saja oleh petani, dengan mengolahnya dapat meningkatkan nilai tambah.
Melansir pada laman ITS, tim yang dibimbing oleh Prof Dr Ir Soeprijanto M.Sc., beserta 4 dosen lainnya itu menggelar pelatihan kepada masyarakat di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Pelatihan itu yakni terkait cara pengoperasian alat serta proses pengolahan serat daun nanas menjadi benang dan komposit.