Trubus.id—Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan pakan ayam broiler dan petelur berbasis magot Black Soldier Fly (BSF) dan daun kelor. Dewi Kumala Ayu menuturkan Maglor—nama produk—merupakan suplementasi pakan organik.
Ia menuturkan Maglor berperan menunjang efisiensi pakan ayam broiler dan petelur. Ayu dan tim memilih magot BSF karena tinggi protein untuk ternak.
“Magot ini mudah dibudi dayakan dan memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah seperti protein, asam lemak esensial, dan mineral yang dibutuhkan oleh ayam,” ujar Ayu dilansir pada laman UGM.
Ayu menuturkan “Penggunaan maggot BSF juga membantu dalam mengurangi limbah organik, karena larva ini dapat mengkonsumsi sampah organik.”
Sabrina Nur Anisa menuturkan selain magot timnya juga memilih daun kelor Moringa oleifera. Menurut Sabrina tanaman famili Moringaceae itu mengandung nutrisi seperti protein, metabolit sekunder, antioksidan, dan karotenoid yang berfungsi meningkatkan produktivitas ternak.
Ia menuturkan daun kelor berpotensi meningkatkan imunitas dan mendorong pertumbuhan ternak. Selain itu, berpotensi memperbaiki kualitas daging atau telur. “Daun kelor juga mudah dibudi dayakan dan memiliki siklus panen yang cukup cepat,” ujarnya.
Selain Ayu dan Sabrina, anggota tim lain untuk pengembangan pakan ternak Maglor itu yakni Khayatun Nisa, Aurelia Nadiyah Prayudanti, dan Dhedi Hasyim Darmawan di bawah bimbingan Mohammad Sofi’ul Anam, S.Pt., M.Sc.