Trubus.id—Fenomena kebakaran hebat melanda wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat, yang dipicu oleh hembusan Angin Santa Ana. Angin yang bersifat kering dan berkecepatan tinggi itu mempercepat penyebaran api di wilayah yang rentan terhadap kebakaran.
Peneliti Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Profesor Erma Yulihastin menuturkan bahwa kebakaran hutan di Los Angeles, California, merupakan fenomena anomali.
Kebakaran yang telah meluas hingga lebih dari 117 km² ini dipicu oleh Angin Santa Ana, yang lazimnya terjadi pada musim panas, tetapi kali ini muncul di musim dingin.
Menurut Prof. Erma, Angin Santa Ana bersifat kering dengan kecepatan hingga 50 km per jam. Angin ini tercipta dari perbedaan tekanan tinggi di California dan tekanan rendah di Los Angeles. Suhu tinggi hingga 27°C pada musim dingin memicu titik-titik api yang membakar wilayah hutan.
Kebakaran ini telah memaksa sekitar 180.000 warga untuk mengungsi, dan perkiraan kerugian ekonomi mencapai 52 hingga 57 miliar dolar AS.
Mengapa bisa panas dan kering meski ini musim dingin? Prof. Erma menjelaskan bahwa angin tersebut dibangkitkan dari The Great Desinence di bagian utara California yang menciptakan angin kuat.
“Dan anginnya itu bukan angin yang biasa, angin yang sangat kuat dengan kecepatan di atas 50 km per jam dan angin inilah yang membawa sifat panas dan kering tadi yang menuju ke pusat tekanan rendah pada tanggal 07/01 di Los Angeles,” ujar nya pada Kanal BRIN Indonesia
Akibatnya, angin tersebut dapat membakar apapun yang dilaluinya seperti daun-daun kering. “Kebakaran ini dipicu oleh kekeringan ekstrem ditambah angin panas Angin Santa Ana, sehingga menyebabkan kebakaran yang meluas di wilayah Los Angeles,” tambah Prof. Erma.
