Nun di Taiwan, paprika ditanam di lahan terbuka layaknya cabai. Toh, hasilnya maksimal ukuran buah tetap besar serta mulus. Kini, si buah lonceng itu berdentang dengan nyaring di luar greenhouse.
Bayangkan keuntungan yang bakal diperoleh pekebun jika menanam paprika tanpa greenhouse. Setidaknya pekebun bisa menghemat puluhan hingga ratusan juta rupiah karena tidak perlu membangun rumah tanam. Di Indonesia, biaya untuk membangun greenhouse sekitar Rp50.000/m2.
Itu yang dialami pekebun paprika di Taiwan. Untuk membangun sebuah greenhouse lengkap dengan sarana pengairan dan pemupukan dibutuhkan minimal Rp200-juta. Dengan menanam paprika di lahan terbuka, pekebun hanya membutuhkan mulsa dan ajir penyangga tanaman.
Layaknya kerabat Capsicum annuum, paprika ditanam di atas bedengan berselimut mulsa plastik. Sebaiknya lokasi penanaman tidak berdekatan dengan kebun cabai, tomat, atau tanaman anggota famili Solanaceae lainnya. Tujuannya untuk mencegah meluasnya hama dan penyakit. Idealnya paprika ditanam di lahan yang gembur agar tumbuh optimal.
Jenis khusus
Pemilihan varietas kunci sukses penanaman paprika tanpa greenhouse. Pekebun di Taiwan kebanyakan menggunakan bibit jenis lady star dan queen star. Si buah lonceng keluaran Known You Seed itu memang dirakit untuk ditanam di luar greenhouse. Keistimewaan paprika itu bisa ditanam di daerah panas—saat musim panas suhu 32—37C—seperti Kaohsiung, Taiwan, berketinggian 80—125 m dpl. Di Indonesia kebun paprika kebanyakan berpusat di daerah dingin seperti Lembang, Bandung, 1.200 m dpl.
Bagi pekebun di tanah air lady star memang kurang familiar. Produktivitas paprika hijau itu sekitar 2—2,5 kg. Meski begitu paprika ini relatif kebal Tobacco Mozaic Virus (TMV) yang jadi momok utama pekebun. Ia jadi incaran importir karena sosoknya besar, bobot 200—250 g, panjang 12,5 cm, dan berdiameter 7,5 cm. Dengan tinggi tanaman hanya 80—100 cm memudahkan pekebun saat perawatan dan panen.
Paprika lain yang tahan ditanam di luar greenhouse adalah queen star. Jenis ini relatif bandel dan pertumbuhannya cepat. Sosoknya unik, buah panjang-langsing, panjang 20 cm, diameter 8 cm, dan bobot 220—250 g. Paprika ini jadi incaran importir karena berdaging tebal dan tekstur lembut.
Mekanik
Cara budidaya paprika di luar greenhouse setali tiga uang dengan cabai. Paprika ditanam di atas bedengan setinggi 5—10 cm dan lebar 20—30 cm. Lapisi bedengan dengan mulsa plastik untuk mencegah penguapan berlebih dan gulma. Kebun terkesan padat karena jarak tanam rapat.
Supaya tanaman tegak, berikan tiang penyangga berupa bilah bambu. Pemberian ajir dilakukan ketika tanaman berbunga. Selain itu di setiap bedengan dipagari kawat 2 tingkat setinggi 1,5 m. Kawat itu diikatkan pada pipa besi yang ditancapkan di setiap ujung bedengan. Pipa itu juga berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat terlilit selang.
Perawatannya relatif gampang. Penyiraman sehari sekali dengan sprinkler atau membuka tutup parit yang mengelilingi kebun. Dengan begitu air akan menggenangi kebun. Lantaran pasar luar negeri menghendaki buah berkadar residu rendah, pekebun meminimalkan penggunaan pestisida. Pengendalian hama dilakukan secara mekanik. Setiap pagi pekebun mengamati tanaman satu per satu. Meski begitu tanaman tetap disemprot dengan pestisida setiap sebulan sekali. (Bertha Hapsari)