Thursday, September 25, 2025

Kisah Kroton Dalam Rangkaian

Rekomendasi
- Advertisement -

Warna daun puring amat beragam. Bentuk daun juga demikian. Keelokannya memanjakan mata.

Rangkaian bunga bertema The Performing of Puring yang menampilkan seni pertunjukan wayang karya Lili Kanggoana Gondokusumo. (Dok. Lili Kanggoana Gondokusumo)

Trubus — Bentuk dan warna-warni daun puring yang eksotis menjadi inspirasi para perangkai bunga untuk membuat rangkaian yang rupawan. Lihat saja perangkai bunga di Kota Semarang, Jawa Tengah, Lili Kanggoana Gondokusumo, sukses mengubah daun puring Codiaeum variegatum menjadi miniatur seni pertunjukan wayang. Rangkaian bertema The Performing of Puring itu tersusun apik di atas potongan batang pisang.

Gondokusumo, penasihat Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (DPD IPBI) Jawa Tengah, memilih puring untuk membuat rangkaian bernuansa etnik. (Dok. Lili Kanggoana Gondokusumo)

Lili memanfaatkan puring merah, kuning, dan hijau. Dalam rangkaian itu terdapat tokoh Wisnu yang membalut tubuhnya dengan puring berkelir merah dan hijau. Wisnu berdiri gagah di depan barisan laskar yang diaktualisasikan dalam lembaran puring yang ditancapkan dalam posisi berdiri dengan ujung terlipat. Lili melengkapi pertunjukan itu dengan 3 kuntum bunga berukuran jumbo yang juga terbuat dari lembaran puring.

Lokal

Lili Kanggoana Gondokusumo juga membuat pemanis alas meja nan cantik dari potongan daun puring. Kesan etnik begitu kental dalam rangkaian karya Lili. Siapa yang mengira jika pemanis alas meja berlatar belakang kain hitam itu memiliki corak dari potongan daun puring dolar. Lili sangat cermat memotong lembaran puring menjadi bentuk bunga dan dedaunan.

Junaidi S. Suhardono membuat buket bunga dari lembaran daun puring. (Dok. Junaidi S. Suhardono)

Di bagian tengah bunga Lili meletakkan biji tanaman teh-tehan Acalypha siamensis. Penasihat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Jawa Tengah itu juga menebar buah ceplukan Physalis angulata di beberapa titik. Karya Lili itu membuktikan bahwa daun tanaman anggota famili Euphorbiaceae itu pun bisa tampil memikat dalam seni merangkai bunga.

Perangkai bunga di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Junaidi S. Suhardono, juga membuktikan pesona kroton alias puring yang begitu unik. Junaidi memanfaatkan puring berkelir hijau untuk menghias bubu alias bambu perangkap ikan. Ia mengombinasikan daun tanaman perdu itu dengan flora lain seperti krisan kuning, anthurium putih, babys breath, dan hiperikum hijau.

Pria yang berprofesi sebagai dekorator itu juga membuat buket dari dedaunan puring. Ia menyusun daun puring bersama dengan hiperikum, babys breath, dan sekuntum anggrek bulan putih pada wadah berupa anyaman bambu. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) IPBI Kabupaten Semarang itu meletakkan sulur rotan untuk memberikan kesan luwes pada rangkaian.

Payung

Payung etnik berhiaskan daun puring
karya sekretaris DPD IPBI Jawa Tengah,
Angela Titik R. Mandagi. (Dok. Angela Titik R. Mandagi)

Sementara itu perangkai bunga di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Angela Titik R. Mandagi, mendaulat puring sebagai materi untuk membuat payung etnik. Titik memanfaatkan bambu dan kayu untuk membentuk rangka payung. Ia menyelimuti pinggiran payung dengan daun puring yang sudah digulung setengah. Selanjutnya, Titik menutup jari-jari payung dengan daun puring, tetapi dengan posisi daun terbuka sempurna.

Sebagai sentuhan akhir, Titik meletakkan daun puring merah pada puncak payung. Berkat kepiawaian Titik, daun puring pun sukses menjelma sebagai sepasang burung. Sekretaris DPD IPBI Jawa Tengah itu memanfaatkan daun puring berkelir kuning dan merah tua untuk membentuk tubuh dan leher burung. Adapun pada bagian kepala dan paruh ia memilih helikonia.

Titik juga menambahkan lembaran daun palem yang dibentuk sedemikian rupa untuk memperindah penampilan sang burung. Ketua DPD IPBI Jawa Tengah, Indayanti, menuturkan, puring merupakan tanaman lokal yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Namun, keberadaan puring masih belum dimanfaatkan optimal dalam dunia merangkai bunga. (Andari Titisari)

Artikel Terbaru

Stroberi Pintar di Buleleng: Putu Winda Terapkan IoT di Kebun

Pagi itu Putu Winda membuka saluran pipa irigasi tetes yang terhubung dengan tandon air di kebun stroberinya. Dari ujung-ujung...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img