Saturday, April 20, 2024

Mahkota untuk Royal

Rekomendasi
- Advertisement -

Royal crown, juara kelas variegata utama mixDokter Azir Artanto Dibyosubroto SpOT bukan hanya telaten merawat pasien kelainan tulang, tetapi juga piawai merawat lidah mertua demi meraih gelar terbaik.

Aktivitas dr Azir Artanto Dibyosubroto  SpOT rutin setiap bulan: menyemprotkan fungisida untuk semua sansevieria koleksinya yang mencapai puluhan pot. Ia juga memastikan koleksi lidah mertua variegata kesayangannya, yakni royal crown, tidak terpapar matahari terlalu terik. “Sansevieria variegata rentan mati bila terkena sinar matahari penuh karena kekurangan klorofil,” ujarnya. Oleh karena itu ia menempatkan sansevieria  silangan antara sansevieria ‘Fla Ha-13’ dengan S. ‘personii’ di tempat teduh, tapi tidak terlalu lembap.

Ketelatenan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi itu pun berbuah manis. Sansevieria ‘royal crown’ variegata miliknya itu sukses meraih gelar terbaik di kelas variegata utama mix pada kontes Nasional Sansevieria di Taman Anggrek Indonesia Permai, Jakarta Timur. Sosoknya yang cantik memikat perhatian para juri. Mereka pun sepakat menobatkan royal crown menjadi juara pada kontes yang berlangsung pada  27—28 April 2013  itu.

Tampil menawan

Menurut juri kontes, Taufik Hidayat, royal crown memang layak jadi juara sebab tanaman setinggi 60 cm itu tampil ideal. Sosok tanaman vigor, pertanda sehat. Tanaman tanpa daun cacat akibat serangan penyakit. “Karakter tanaman juga bagus, mengipas, dan meliuk sempurna,” kata Taufik. Selain itu, ukuran daun pun harmonis dari bawah ke atas semakin panjang. Yang membuatnya lebih istimewa adalah corak variegata yang nyata. Komposisi warna hijau dan kuningnya menarik.

“Tegas tidak terlalu tebal atau tipis serta batas antara kedua warna itu jelas,” kata Taufik Hidayat. Tanaman anggota famili Dracaenaceae itu juga tampil serasi dengan balutan pot ramping segienam. “Pemilik jeli menempatkan royal crown di wadah yang cocok. Pot yang dipilih sesuai dengan bentuk tanaman,” ujar Taufik. Kesuksesan meraih juara pada kontes yang digelar setiap tahun itu makin mengukuhkan royal crown sebagai rajanya di kelas variegata utama. “Ini ketiga kalinya ia meraih juara,” kata Artanto yang tergabung dalam klub sansevieria Agassi Cinere itu.

Padahal, persaingan pada kontes kali ini cukup ketat. “Tanaman yang terjun ke arena memiliki kualitas di atas rata-rata,” katanya. Lihat saja, klangenan Artanto itu hanya terpaut dua angka dengan pesaingnya yakni lidah mertua variegata milik Tangerang Sansevieria Club. Ketua panitia kontes, Riza Taufik, juga berpendapat serupa. “Dari segi kualitas jauh lebih baik dibanding kontes tahun lalu, tetapi dari segi kuantitas memang lebih sedikit,” katanya.

Kontes tahun ini diikuti oleh 180 tanaman, tahun lalu 200 tanaman. “Maklum, kali  ini frekuensi kontes sangat padat. Dalam 2 bulan ini ada 3 kontes sansevieria yang digelar,” katanya. Kontes yang diselenggarakan oleh Metropolitan Sansevieria Club (MSC) dan Tangerang Sansevieria Club (TSC) itu mempertarungkan 12 kelas (lihat tabel juara).

Bonsai

Ajang adu cantik yang tak kalah seru juga berlangsung pada kontes bonsai nasional yang diselenggarakan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Bekasi, pada 4 Mei 2013. Setelah melewati proses penjurian selama 48 jam, para juri di kategori utama sepakat menabalkan bonsai anting putri milik M. Farid dari Jakarta sebagai best in show.

Menurut anggota tim juri kategori utama, Zhylonk Ki’aki, Wrightia religiosa itu istimewa lantaran memiliki tingkat kematangan mendekati sempurna dan penampilan paling prima. Bentuk dasarnya memenuhi kriteria pohon dengan susunan akar, batang, cabang, ranting, dan cucu ranting seimbang. “Yang membuatnya makin istimewa sosoknya nyaris seperti di alam,” katan Zhylonk Ki’aki.

Kontes dan pameran yang digelar di pelataran Cifest Walk Villa Mutiara, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu juga mempertandingkan kategori madya dan regional. Pada kategori madya, cemara udang milik M. Anton dari Bekasi berhasil meraih gelar best in show. Sementara di kategori regional bougenville milik Soeroso dari Jakarta sebagai best in show.

Panitia mencatat terdapat 22 bonsai turun di kategori utama, 43 bonsai di kategori madya, dan 76 bonsai di kategori regional. “Semua bonsai memiliki kualitas dan performa di atas rata-rata,” kata Handoko Yudo Agus, ketua panitia. Peserta yang turun gelanggang bukan hanya berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Ada yang datang dari Jepara, Medan, Surabaya, dan Cirebon,” kata Handoko. (Andari Titisari)

 

FOTO:

 

  1. Royal crown, juara kelas variegata utama mix
  2. Juara kelas round and flat leaf majemuk
  3. Juara kelas hibrida utama
  4. Anting putri, peraih gelar best in show kategori utama kontes bonsai nasional di Bekasi
  5. Cemara udang, peraih gelar best in show kategori madya kontes bonsai nasional di Bekasi
Previous article
Next article

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Berkat Trubus POC Petani di Berastagi Panen Horenso 56% Lebih Tinggi

Trubus.id— Manfaat Trubus pupuk organik cair kian dirasakan sejumlah petani. Petani di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img