Monday, March 3, 2025

Mengenal Durian Bawor

Rekomendasi

Trubus.id— “Tidak sekadar manis, ada juga sensasi sedikit pahit dan kuat yang pasti disenangi maniak durian,” kata maniak durian di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,  Niken Rochayati, S.H., M.H. Itulah cita rasa khas durian bawor yang selalu jadi idaman Niken.

Menyebut bawor identik Banyumas. Nama bawor diambil dari salah satu tokoh Punakawan pengikut Pandawa dalam dunia pewayangan. Anak tertua Semar itu sohor senagai tokoh jujur, serius, dan blakasuta alias terbuka.

“Pohon bawor paling tua ditanam di Kecamatan Kemranjen pada 1990 oleh Haji Kromo,” kata pembibit sekaligus pekebun durian bawor di Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Nugroho Samikun.

Nugroho menambahkan, “Cita rasa dan keunggulan semua durian di tanah air ada pada bawor.”  Bawor dikatakan unggul karena berwarna daging buah kuning cenderung jingga, bercita rasa lengkap (perpaduan manis dan pahit pas), berdaging tebal, dan legit.

Selain itu edible portion atau bagian yang bisa dimakan relatif banyak sekitar 35—40% dari bobot buah total. Rerata edible portion durian konvensional 30%. Menurut Nugroho kian bongsor buah kian banyak bagian yang bisa dimakan.

Daging buah yang tebal itu berkorelasi dengan biji kempis alias hepe. “Bobot buah makin bongsor indikasi dagingnya juga banyak,” katanya.  Bobot bawor 3,5—6 kg per buah. “Jika melakukan seleksi buah dan perawatan intensif, bobot buah bisa dipacu hingga 7—8 kg,” kata Nugroho.

Kualitas bawor juga tidak mudah menurun atau relatif awet hingga 4—5 hari usai panen.  Padahal, durian jenis lain tahan simpan 3 hari setelah panen. Kelebihan itu memungkinkan untuk mengirim ke luar kota.

Pengiriman ke kota besar di Pulau Jawa antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya amat memungkinkan. Apalagi waktu tempuh hanya 1 hari perjalanan.  Kelebihan lain bawor persentase bunga menjadi buah (fruitset) cukup tinggi.

“Dari bunga ke buah bisa 65%,” kata Samikun. Di Kabupaten Banyumas, lazimnya durian bawor mulai berbunga pada Agustus dan panen bertahap pada Januari—April. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikuluta, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Banyumas, Iin Dwi Sulistyatik, S.P., M.P., bawor adalah nama dagang yang beredar di pasaran.

Sejatinya durian asal Kecamatan Kemranjen itu sesuai pelepasan varietas unggul bernama “kromo banyumas.” Namun, nama resmi itu kurang familiar di masyarakat. Beberapa ahli menduga bawor merupakan jenis chanee atau kani.

Meskipun demikian, bawor berevolusi menjadi ikon khas Banyumas. Nama bawor kian sohor setelah memenangkan buah ketahanan pangan pada 2004. Namun, baru pada 2010 banyak pekebun membudidayakan bawor. Tidak melulu di sentra asal kini bawor pun sudah berhasil dibudidayakan di luar sentra.

Bawor terbukti terbukti adaptif ditanam beberapa daerah antara lain di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Kota Pekanbaru (Riau), Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang (Banten), Kabupaten Bogor (Jawa Barat), dan Kabupaten Malang (Jawa Timur).

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img