Monday, March 3, 2025

Mengolah Jambu Mete untuk Meningkatkan Perekonomian

Rekomendasi

Trubus.id — Keberadaan jambu mete masih belum banyak dimanfaatkan. Padahal sebetulnya, jambu mete bisa diolah menjadi beragam olahan seperti abon. Armisda warga Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, salah seorang yang rutin membuat abon dari jambu mete sejak 2018.

Desa Doudo memang dikenal sebagai salah satu sentra jambu mete. Menurut Armisda, desa seluas 1.020 km2 itu memproduksi 30 ton jambu mete per tahun. Setiap keluarga memiliki 4–5 pohon jambu mete (Anacardium occidentale) berumur lebih dari 20 tahun.

Masyarakat hanya mengolah bagian biji menjadi kudapan atau ornamen kue. Bertahun-tahun masyarakat Doudo membuang buah jambu mete atau sekadar menjadi pakan ternak. Itulah sebabnya Armisda dan Kelompok Olahan Pangan Mbok Doudo mengolahnya menjadi kudapan.

Mereka mendapatkan buah jambu mete secara gratis dari warga setempat. Armisda dan tim mencuci bersih, memotong buah menjadi 2–4 bagian, kemudian merendam dalam larutan garam selama 2–4 jam untuk menghilangkan sepat.

Mereka memanfaatkan bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, gula merah, asam jawa, dan daun jeruk. Menurut Armisda, abon jambu mete bertahan 3 bulan di lemari pendingin. Kemasan harus kedap udara.

Ia menjual abon jambu mete Rp10.000 per 100 gram kemasan. Selain itu, Armisda juga mengolah daging buah jambu mete menjadi pepes. Armisda dan tim menjual pepes Rp3.000 per bungkus. Ia juga berkreasi membuat minuman lezat berbahan daging buah jambu mete.

Ia mengepres buah dan menampung airnya, merebus dengan larutan gula asli tanpa pemanis buatan. Setiap 5 liter sari jambu mete (berasal dari 10 kg buah) perlu 2,5 kg gula dan 1–2 sendok makan garam. Sekali mengolah 5 liter perasan buah menghasilkan 27–30 botol masing-masing bervolume 200 ml.

Harga jual minuman sari mete itu Rp7.000 per botol. Minuman sari mete tanpa pengawet sehingga hanya tahan simpan 5 hari di lemari pendingin. Oleh karena itu, ia hanya memproduksi pada saat tertentu seperti menjelang pameran.

Sekali mengolah, Armisda memerlukan 30 kg jambu mete. Mbok Doudo beromzet Rp5 juta per bulan hasil perniagaan olahan mete.

Menurut Dr. Fatimah Riswati dari Universitas Wijaya Putra, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, mengolah buah jambu mete terbukti meningkatkan nilai tambah. Komoditas yang semula terbuang menjadi berharga.

Oleh karena itu, Fatimah dan tim mengadakan penyuluhan kepada para pekebun jambu mete seperti di Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pasalnya, petani baru menjual produknya dalam bentuk biji.

Fatimah dan tim terdorong mendampingi mereka untuk membuat aneka olahan seperti abon, selai, dan sirop. Omzet penjualan olahan jambu mete itu merupakan penghasilan tambahan bagi para pekebun.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img