Thursday, July 17, 2025

Mini Plant Factory Canggih untuk Budidaya Beragam Sayuran

Rekomendasi

Trubus.idMini Plant Factory yang canggih menjadi salah satu solusi mengatasi masalah penanaman seperti bawang merah. Pasalnya penanaman bawang merah di dataran rendah justru sulit memunculkan bunga. Harap mafhum bawang merah cepat berbunga pada kondisi lingkungan dingin.

Namun, pada proses selanjutnya yaitu pembentukkan dan pengisian biji, bawang merah membutuhkan kondisi hari panjang dan suhu rendah seperti di dataran rendah.  Perubahan kebutuhan kondisi lingkungan sulit dipenuhi jika mengandalkan kondisi alam semata.   

Menurut Dr. Slamet Widodo, S.TP, M.Sc, dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor kini masyarakat dapat mengatasi masalah itu dengan sistem pertanian tertutup yang dilengkapi internet of things (IoT) bernama Mini Plant Factory.

Mini Plant Factory menjadi jawaban permasalahan produktivitas TSS,” katanya. Konsep pertanian tertutup diwujudkan dengan menyulap kontainer peti kemas standar 40 kaki menjadi sebuah ruangan berisi rak-rak besi tiga tingkat. Rak-rak itu dipenuhi sistem hidroponik dan planter bag yang diletakkan di nampan plastik yang dilengkapi irigasi tetes.

Lebih lanjut Widodo menuturkan peranti itu dilengkapi lampu-lampu LED dan grow light, pendingin ruangan, sensor suhu dan kelembapan udara, sensor intensitas cahaya, dan sensor suhu media yang semuanya dapat diakses via aplikasi ataupun laman daring.

Electro Conductivity (EC) dan pH larutan nutrisi juga dihubungkan pada sistem IoT. Itulah gambaran ruangan budidaya. Ruangan lain yang ada di dalam Mini Plant Factory yaitu ruang persiapan dan ruang kendali.

Umbi bawang merah sebagai bahan percobaan adalah varietas trisula dan bima brebes. Tim periset Institut Pertanian Bogor, penulis termasuk di dalamnya, menguji dua perlakuan pada tahap awal yaitu penyimpanan umbi bawang merah pada suhu rendah 10ºC selama 3—4 pekan.

Hasilnya umbi tervernalisasi berbunga lebih awal pada umur 27 hari. Vernalisasi merupakan perlakuan suhu rendah agar tanaman dapat berbunga. Bandingkan dengan tanaman tanpa vernalisasi baru berbunga 10 hari kemudian atau pada umur 37 hari.

Umbi bawang merah dipelihara pada suhu konstan 18—20ºC saat fase vegetatif. Setelah mulai masuk fase pembungaan atau setelah 3 pekan, suhu dibuat berbeda seperti kondisi siang dan malam hari. Suhu siang 23—25ºC sedangkan suhu malam hari 16—18ºC.

Perlakuan seperti itu berhasil memicu pembungaan bawang merah trisula dan bima brebes hingga 100%. Hasil lain dari percobaan, bawang merah yang disinari grow light selama 20 jam berturutturut memunculkan bakal bunga yang lebih banyak ketimbang pencahayaan LED putih berdurasi sama.

Daun bawang merah yang disinari grow light juga berwarna lebih hijau tua ketimbang yang disinari LED putih. Perlakuan penyinaran grow light berdurasi 20 jam meningkatkan laju fotosintesis 2—3 kali lipat sehingga mendukung munculnya bunga hingga 100%.

Kegunaan Mini Plant Factory sebagai fasilitas sistem pertanian tertutup memungkinkan periset mengeksplorasi pengaruh fotoperiodisme atau lama waktu penyinaran terhadap pertumbuhan tanaman. Slamet dan tim merawat beberapa varietas selada.

Mini Plant Factory memanfaatkan kontainer sepanjang 12 meter. Hasilnya pertumbuhan selada paling baik dan efektif secara ongkos listrik jika disinari grow light merah-biru selama 18 jam dan dibuat 3 siklus.

Artinya lampu menyala tiga kali sehari dengan durasi 6 jam menyala dan 2 jam mati. Selada yang disinari grow light selama 18 jam dalam 3 siklus memiliki daun yang lebih banyak, lebar, dan warna yang lebih hijau tua.

Bobot daun lebih berat dalam waktu perawatan yang sama, 45—50 hari. Kesimpulannya total waktu penyinaran sama, respons tanaman berbeda pada perlakuan jumlah siklus.

Artikel Terbaru

Hijau 2025: Tren Tanaman Hias yang Sedang Naik Daun!

Trubus.id-Tahun 2025 membawa angin segar bagi para pecinta tanaman hias! Di episode ini, kita kupas tuntas tren terbaru tanaman...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img