Saturday, January 25, 2025

Panen Padi di Lahan Salin

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Mochamad Said senang bukan kepalang lantaran memanen padi 9 ton padi per hektare (ha). Itu menjadi catatan sejarah panen tertinggi selama puluhan tahun Said menjadi petani. “Panen sebelumnya paling banter hanya 4—5 ton per ha,” kata Petani di Dusun Muneng, Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu.

 Said mengaku sempat gagal panen total saat membudiayakan tanaman anggota famili Poaceae itu. Said menambahkan, gagal panen pun sering dialami oleh petani lain di daerahnya. Penyebabnya tingkat salinitas di lahan sangat tinggi.

Sayang, Said belum pernah mengukur tingkat salinitas di sawahnya. Namun, gejala seperti daun menjadi kuning dan kerdil merupakan tanda pertumbuhan terhambat karena salinitas tinggi. Harap maklum, posisi sawah memang berdekatan dengan pantai.

Berdasarkan riset dari Joko Sampurno, dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, kriteria tingkat salinitas tinggi pada tanah jika nilai konduktivitas 8—16 mmhos/cm. Adapun di atas 16 mmhos/cm termasuk kategori sangat tinggi.

Menurut Said, kandungan salinitas di sawah membuat pertumbuhan padi kurang maksimal. “Apalagi saat padi baru pindah tanam, tingkat stres cukup tinggi,” ujar pria berusia 44 itu. Said menuturkan pertumbuhan padi baru terlihat saat usia 15 hari setelah tanam (hst).

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Muneng Makmur 2 Desa Mayangan, itu mengatakan masa adaptasi tanaman terlalu lama berdampak terhadap kualitas produktivitas padi. Waktu panen pun menjadi lebih lama.  

Lantas apa rahasia petani meningkatkan hasil panen di lahan tinggi garam? Menurut Said salah satunya penggunaan pupuk hayati khusus lahan salin pada saat persemaian menjadi kunci sukses mengatasi permasalahan salinitas.

Pupuk hayati dengan bahan aktif bakteri Pseudomonas sp. itu diaplikasikan sejak pembenihan. Pupuk hayati khusus di lahan salin mampu menambat Nitrogen (N) dan melarutkan fosfat (P).

Meningkatkan produktivitas tanaman. Membantu tanaman dalam penyerapan unsur hara fosfat (P). Terbukti efektif membantu tanaman adaptif dalam kondisi kadar garam tinggi. Dosis aplikasi rendah yaitu hanya 500 g untuk kebutuhan benih 1 hektare (ha).

Said menuturkan kebutuhan benih 30 kg benih per hektare. Said merendam benih selama 24 jam. Selanjutnya ia meniriskan benih itu. Lalu mencampur benih dengan pupuk hayati. “Setelah tercampur merata, saya biarkan benih di tempat yang lembap tanpa sinar matahari selama 4 jam,” tuturnya.

Kemudian benih siap untuk ditanam di lahan persemaian. Menurut Said semai padi membutuhkan waktu 20 hari. Setelah masa semai berakhir, padi siap pindah tanam. Said menjelaskan penggunaan pupuk hayati berdampak positif pada pertumbuhan padi.

Tingkat adaptasi di lahan salinitas sangat cepat. “Padi tidak stres saat pindah tanam, daunnya tetap hijau,” kata Said. Penggunaan pupuk hayati mempercepat masa panen. Tanpa pupuk hayati Said memanen padi usia 115 hari setelah tanam (HST). Setelah menggunakan pupuk hayati ia bisa memanen padi saat usia 100 HST dengan produktivitas lebih tinggi.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pasar Butuh Pasokan Buah Alpukat Berkualitas secara Kontinu, Begini Strateginya

Trubus.id–Pasar membutuhkan pasokan buah alpukat berkualitas secara kontinu. Menurut Agus Riyadi kebutuhan pasar alpukat selalu ada. Namun, kadang terkendala...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img