Trubus.id—Berbudidaya ikan tak pernah terlintas dalam benak ‘Azama Muhammad Khoirudiin. Kebangkrutan usaha garmen menumbuhkan semangat ‘Azama untuk membuka diri dan belajar lebih dalam terkait ikan hias. Kini omzet yang ia dapatkan dari penjualan maskoki mencapai Rp50—Rp120 juta per bulan.
Ikan maskoki hasil budidaya Jack atau sapaan akrab ‘Azama Muhammad Khoirudiin di dunia perikanan menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Mulai dari pelanggan pasar tradisional hingga pehobi ikan hias. Ia menjual maskoki dengan harga beragam.

Ikan yang lolos pada seleksi pertama masuk kategori rendah dengan harga Rp3.000—Rp20.000 per ekor dan menyasar pasar hewan tradisional. Harga ikan yang lolos seleksi kedua Rp50.000—Rp100.000 per ekor untuk kalangan pehobi dalam negeri.
Sementara ikan yang lolos seleksi ketiga termasuk kategori kualitas super dengan sasaran pehobi mancanegara. Ia menjual ikan mas koki mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor.
Pebisnis ikan hias di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, itu melebarkan langkah untuk menjual ikan maskoki ke mancanegara dengan tujuan Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura sejak 2022.
“Akses ekspor melalui para pehobi di negara tujuan itu,” ucap pemilik Starfish Indo Tulungagung itu. Tujuan ekspor Jack semakin meluas karena tengah menjajaki pasar dari beberapa negara di Eropa dan Korea Selatan pada 2024.
Beberapa jenis maskoki yang Jack budidayakan yakni oranda, ranchu, dan ryukin. Ia membudidayakan maskoki dalam kolam tanah dengan ukuran bervariasi mulai 10 m x 6 m hingga 40 m x 8 m. Kolam kecil khusus untuk ikan karantina, sedangkan kolam besar untuk pembesaran.
Kini ia memiliki lebih dari 20 mitra yang tersebar di Kabupaten Tulungagung. Total jenderal terdapat 60—80 kolam budidaya dengan rata-rata 2—3 kolam untuk setiap mitra. Tidak ada syarat khusus untuk menjadi mitra.
Menuru Jack terpenting calon mitra tinggal di Tulungagung, punya lahan yang memadai untuk membangun kolam budidaya, serta memiliki komitmen dan semangat tinggi untuk memulai bisnis ikan hias.
“Tahun 2024 menjadi prospek cerah dalam bisnis ikan maskoki meskipun pembudidayanya cenderung berkurang. Namun kondisi itu menjadi celah yang baik untuk para pebisnis lama untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi,” kata pria berumur 24 tahun itu