Trubus.id—Kelompok jamur atau cendawan Dark Septate Endophytes (DSE) berpotensi meningkatkan produktivitas lahan terdegradasi.
Peneliti posdoctoral Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (PRMT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Marhani menuturkan, Indonesia memiliki berbagai tipe lahan yang perlu ditingkatkan produktivitasnya.
“Lahan-lahan terdegradasi alam kondisi tidak produktif dan tidak sehat dapat diberi perlakuan agar lebih produktif,” ujar Marhani.
Pemanfaatan DSE salah satu upaya untuk memperbaiki lahan itu. Mahrani menuturkan DSE merupakan kelompok cendawan endofit yang memiliki kemampuan dalam memacu pertumbuhan dan produktivitas berbagai tanaman. Terkhusus pada kondisi stres lingkungan.
Ia menuturkan DSE dapat membantu untuk perbaikan sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Sehingga berpotensi sebagai agen hayati seperti untuk biofertilizer, bioremediasi, biocontrol, dan biodekomposer.
Peneliti postdoctoral lain, Mariani menyebut DSE dapat berperan sebagai pengendali hayati terhadap patogen yang memengaruhi berbagai tanaman budi daya.
“Kemampuan tersebut berkat adanya senyawa metabolit yang dihasilkan DSE yang bersifat antimikroba, sehingga menghambat pertumbuhan patogen tanaman,” ujar Mariani dilansir pada laman BRIN.
Peneliti PRMT BRIN Surono atau pembimbing kedua peneliti postdoctoral tersebut telah melakukan riset yang cukup panjang tentang DSE dan peran ekologinya.
Tujunnya untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman biotik yakni hama dan penyakit tanaman dan cekaman abiotik yakni kekeringan dan cemaran logam berat. Ia menuturkan penelitian untuk mengungkap potensi DSE tropis dari berbagai wilayah di Indonesia masih perlu diteruskan.
“Informasi awal dapat terus ditindaklanjutiuntuk kelanjutan riset. Keberhasilan mengisolasi mikroba DSE diharapkan tak hanya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, tapi juga me-recovery kondisi tanah,” ujar Kepala PRMT BRIN Ahmad Fathoni.