Trubus.id—IPB University luncurkan program pengembangan padi gogo. Program itu untuk mengoptimalkan potensi tumpangsari (intercropping) padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat.
Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., menuturkan kajian potensi intercopping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat itu mampu mendukung swasembada beras. Ia menyebut dari total lahan sawit sekitar 17 juta hektare (ha) itu, 4 persen di antaranya untuk replanting.
“Terdapat potensi pemanfaatan sekitar 470 ribu ha lahan yang dapat menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras,” ujar Prof Arif di lansir pada laman IPB University.
Menurutnya potensi itu menjadi langkah untuk mencapai kemandirian pangan. Lebih lanjut ia menyebut uji coba program itu akan terlaksana di Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada lahan peremajaan sawit seluas 20 ha.
“Jika berhasil, kebijakan untuk mewajibkan perusahaan sawit menanam padi gogo dapat diterapkan,” ujarnya,
Menteri Koordinator bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan menuturkan bahwa fokus program prioritas utama Presiden Prabowo di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dan Group of Twenty (G20) meliputi swasembada pangan, energi, dan air.
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Dr. Sam Herodian menuturkan salah satu program utama Kementerian Pertanian yakni mencapai swasembada beras.
“Beras bukan hanya kebutuhan konsumsi, tetapi juga komoditas strategis bagi ketahanan pangan nasional,” ujarnya.