Monday, September 16, 2024

Perawatan Anggrek Mini dalam Vivarium, Tumbuh Optimal dengan Modifikasi Lingkungan

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Griya Angrek di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, memiliki koleksi tanaman anggrek mini berkonsep vivarium. Kata viva berarti kehidupan dan arium bermakna wadah.

Total jenderal ada 18 jenis anggrek yang menghuni kotak kaca itu. Sebut saja Phalaenopsis parishii, Masdevallia veitchiana, Trichoglottis pusilla, Codetia collina, dan Paphiophedilum sp. Hanya ada beberapa jenis tanaman lain yang menjadi pemanis seperti philodendron, syngonium, dan nepenthes.

“Di dalam vivarium anggrek, kami berupaya menciptakan lingkungan alami anggrek sesuai dengan habitat aslinya yakni hutan hujan tropis,” ujar Asisten Manager Hortikultura Kebun Raya Bogor, Junaedi, S.E. Baca juga Pesona Anggrek dalam Kotak Kaca.

Pengelola melengkapi kotak dengan lampu light emitting diode (LED) yang memiliki mata lampu berwarna putih. Ada 12 titik lampu yang menyinari seluruh ruangan di dalam kotak. Lampu menyala dengan daya 45 watt dan beroperasi mulai pukul 07.00—16.00.

Vivarium anggrek. (Trubus/ Widi Tria Erliana)

“Keberadaan lampu berfungsi menggantikan cahaya matahari sehingga mampu merangsang pertumbuhan daun agar tumbuh lebih cepat dan optimal. Usai pukul 4 sore maka lampu dimatikan. Tujuannya memberikan kesempatan pada tanaman untuk beristirahat,” ujar Junaedi.

Kondisi lingkungan dalam ruang kaca pada temperatur 22—24°C dengan kelembapan 95%. Untuk mengetahui temperatur dan kelembapan di dalam kotak kaca itu, Junaedi meletakkan alat pendeteksi suhu dan kelembapan.

Ada pula alat pendingin suhu berupa cell deck dan exhaust fan. Cara kerja cell deck sederhana. Alat itu beroperasi dengan menambahkan embun air atau partikel-partikel air yang sangat kecil di udara sehingga dapat meningkatkan kelembapan udara dan menurunkan temperatur di dalam ruangan. Suhu udara yang panas membuat anggrek merana.

Pengelola juga memasang alat penyiraman otomatis. Frekuensi penyiraman hanya sekali dalam sehari dengan durasi waktu selama 2 menit. Junaedi menuturkan, kebutuhan tanaman di dalam kotak kaca terkontrol sehingga tanaman tumbuh sehat.

Media tanam yang digunakan berupa campuran pakis cacah, peat moss, dan perlit dengan perbandingan sama. Campuran media tanam itu lantas ditebar merata di bagian dasar kotak kaca yang sudah ditutup dengan arang aktif. Selanjutnya, pada bagian paling atas media tanam dilapisi java moss.

Anggrek di dalam kotak kaca itu juga mendapatkan nutrisi cukup. Junaedi memberikan pupuk organik cair dengan dosis 3—5 ml per liter air. Frekuensi pemupukan setiap dua pekan.

Sementara untuk mencegah serangan cendawan, JunAedi memberikan fungisida dengan dosis setengah dari dosis anjuran. Sebagai contoh dosis anjuran fungisida 2 gram per liter air maka ia hanya memberikan 1 gram per liter air.

Junaedi menuturkan, kendala merawat anggrek dalam kotak kaca hanya ancaman cendawan, sedangkan serangan hama cukup kecil. Menurut Junaedi anggrek yang dipilih untuk menghuni vivarium adalah jenis anggrek yang berpostur mini. Ukuran bunganya pun mungil.

Asalkan menerapkan perawatan yang tepat, anggrek dalam kotak kaca pun mampu tampil memikat. Bisa dibilang membawa anggrek ke luar habitat berarti harus mampu menyediakan lingkungan yang nyaman dan terkontrol.

Berkat tempat tinggal yang nyaman maka anggrek pun tumbuh optimal. Pengunjung dapat menikmati keindahan anggrek ketika berbunga walau lewat kotak kaca.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Fakta Unik Perjalanan Biji Kopi Di Dunia

Trubus.id—Kopi mulai dikenal oleh Suku Galia di Afrika Timur tahun 1000 Sebelum Masehi. Dua ribu tahun berikutnya antara abad...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img