Pernettya kecil berbuah lebat mengundang decak kagum. Lazim sebagai hadiah.

Tanaman mungil setinggi 15 cm itu memikat hati Patricia Grolier. Warna buah yang merah terkesan kontras dengan kelir daun hijau mengilap. Lebatnya buah bulat berukuran lebih kecil daripada kelereng itu mendominasi sehingga tanaman tampak cantik dan menawan. Pot dan kemasan yang elegan menyempurnakan penampilan tanaman itu. “Ini pernettya ya?” ujar Patricia menebak.

Warga Paris, Perancis, itu, kerap menjumpai pernettya di taman atau dalam pot. Bedanya tanaman yang ia lihat berupa semak dan lebih besar. Patricia mengatakan pernettya mini itu menarik karena berbuah lebat. Padahal secara alami flora itu tidak berbunga dan berbuah ketika berukuran kecil. “Produk itu cukup inovatif,” kata Patricia kepada Trubus saat mengunjungi GrootGroenPlus (GGP) 2016, pameran tanaman taman di Zundert, Belanda.
Perluas pasar
Ekshibisi GrootGroenPlus berlangsung pada 5—7 Oktober 2016 itu menyajikan produk berupa tanaman hutan, semak, florikultur, konifer atau tanaman berdaun jarum, taman, buah, dan teknologi mutakhir. Pernettya Kwekerij M Mathot CV—produsen pernettya mini—salah satu nurseri yang berpartisipasi dalam GGP 2016. Tujuannya memperluas pasar dan menjaring konsumen baru.

Pameran nurseri itu tempat yang tepat untuk berbisnis, menjalin mitra, dan bertransaksi. Marcel Mathot, pemilik nurseri pernettya, menuturkkan pernettya berasal dari Amerika selatan. “Nama ilmiahnya Pernettya mucronata dan bersinonim dengan Gaultheria mucronata,” kata Marcel. Pernettya liar bercabang lebar dan membentuk anakan di bawah tanah. Oleh karena itu tanaman ini dapat tumbuh membesar.
Daun pernettya hijau gelap dan kaku. Bunganya putih menjuntai dengan semburat merah muda dan bertangkai pendek. Diameter buah sekitar 8—12 mm. Tanaman anggota famili Ericaceae itu menghendaki media tanam berupa tanah kaya humus yang lembap dan berpasir. Tempat teduh ideal untuk pernettya. Lokasi terpapar sinar matahari pun bisa asalkan media tanam tetap lembap.
Pernettya berbuah saat tanaman berumur 2 tahun. Pada tahun pertama kuncup bunga muncul. Lalu pada tahun kedua terbentuk buah. Pangkas cabang jika terlalu panjang. Selanjutnya tanaman menghasilkan cabang baru berkuncup bunga yang mekar pada musim semi. Dengan cara itulah Marcel memproduksi pernettya mini. Meski terlihat lezat buah pernettya tidak untuk dikonsumsi.

Pernettya termasuk tanaman berumah dua. Artinya perlu tanaman jantan dan betina agar pernettya berbuah. “Satu tanaman jantan menyerbuki sekitar 30 tanaman betina,” kata Marcel. Tempatkan pejantan di sudut kebun beberapa meter dari tanaman betina. Angin dan seranggalah yang membantu penyerbukan. Warna bunga bisa jadi berbeda dengan kelir buah. Lazimnya pernettya berbunga putih.
Sebagai hadiah
Bunga yang terserbuki bakal menghasilkan buah saat musim panas. Semprotkan air secara teratur pada buah agar tetap bercahaya dan terlihat indah selama beberapa pekan. Menurut Marcel di alam pernettya hanya berwarna merah. Namun, ia memiliki pernettya berbuah putih dan merah muda. Yang disebut terakhir kultivar hasil seleksi. Supaya buah tidak jatuh saat pengiriman, kami membungkus pernettya dengan kemasan seperti hadiah,” kata Marcel yang membudidayakan pernettya sejak 1996.
Pernettya Kwekerij memiliki lahan 12,5 hektar untuk memproduksi pernettya. Rinciannya rumah tanam (greenhouse) beratap otomatis seluas 3 hektar dan 5.000 m² untuk rumah tanam khusus hibernasi. Sisanya tempat pengemasan dan perbanyakan tanaman luar ruangan. Nurseri di Reeuwijk, Belanda, itu mengemas pernettya dengan sangat cantik sehingga cocok sebagai hadiah untuk orang terkasih.

Desain kemasan juga bertujuan memastikan tanaman terlindung dan konsumen mudah meletakkan produk itu di tempat yang dikehendaki. “Pernettya cocok diletakkan di taman, balkon, dan di ambang jendela,” kata Marcel. Ia menyediakan pernettya dalam pot bediameter 6 cm, 10,5 cm, dan 14 cm. Marcel menjual pernettya secara langsung dan melalui toko daring atau online.
Konsumen berasal dari Belanda dan negara lain di Eropa seperti Jerman. Anggota staf perusahaan peregistrasi tanaman baru di Belanda, Plantipp BV, Diantha Slingerland, mengatakan, pernettya sangat populer menjelang Natal karena buahnya yang merah. Harap mafhum hari perayaan umat Kristiani itu identik dengan kelir merah. “Pernettya lebih bagus jika dipadukan dalam rangkaian berisi tanaman lain,” katanya.
Menurut Patricia pernettya tidak bisa tumbuh di Indonesia yang bersuhu harian tinggi. Kecuali jika ditanam di tempat ternaungi berhawa sejuk. Pertumbuhan pernettya sangat lambat sehingga istri Philippe Grolier itu menduga tanaman berbuah pada umur 2—3 tahun. (Riefza Vebriansyah)