Saturday, September 14, 2024

Pesta Nikah Penuh Bonsai

Rekomendasi
- Advertisement -

Tujuh bonsai berkelas bintang hadir menghiasi pesta pernikahan.

Resepsi pernikahan dihiasi bonsai kelas nasional.
Resepsi pernikahan dihiasi bonsai kelas nasional.

Lazimnya bonsai ditampilkan di atas meja dengan latar putih sehingga berkesan elegan. Fokus pandang seluruh pengunjung hanya tertuju pada pohon mini itu. Namun, di pesta resepsi pernikahan putra Soeroso Soemapawiro, bonsai hadir untuk memperindah ruang mempelai. Tokoh bonsai nasional itu berhasrat memperkenalkan koleksinya kepada tamu undangan yang sebagian besar awam bonsai.

Bonsai sianchi menyambut kehadiran tamu di pesta pernikahan.
Bonsai sianchi menyambut kehadiran tamu di pesta pernikahan.

Ketika antre para tamu menikmati keindahan bonsai-bonsai itu. Apalagi-bonsai itu tidak tampil sendiri, melainkan berpadu dengan tanaman hias dan rangkaian bunga yang sangat indah. Sebelumnya perancang ruang resepsi, Mia Purnamasasi, belum pernah memajang bonsai dalam karyanya. Biasanya ia hanya menampilkan tanaman kecil atau bunga potong untuk mendesain ruang pesta. Menghadirkan bonsai-bonsai sesuatu yang baru di pesta nikah.

Pameran di resepsi
Meski baru menggunakannya ia tidak kesulitan mendesain ruang. “Tidak sulit memadukan bonsai-bonsai itu dengan tanaman hias lain. Bahkan dengan bunga di rangkaian sekali pun,” kata pemimpin Ebimoekti Decoration itu. Bonsai-bonsai berkelas itu tidak hanya ditampilkan untuk mengisi ruang, tetapi sekaligus dipamerkan. Ia meletakkan bonsai-bonsai itu di area-area yang banyak dilewati orang.

Bonsai cemara Juniperus chinensis melepas kepergian tamu.
Bonsai cemara Juniperus chinensis melepas kepergian tamu.

“Tamu yang antre untuk menyalami pengantin, dapat menyaksikan keindahan bonsai-bonsai itu. Bonsai sianchi alias barbados cherry Malphigia emarginata seolah menyambut para tamu saat memasuki Grand ballroom, Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat. Sosok bonsai setinggi 110 cm itu sangat unik lantaran batangnya meliuk-liuk dan membentuk batang seperti menungging.

Dari permukaan batang, tergambar umur tanaman yang mencapai 30 tahun. Prestasi bonsai itu di antaranya best in show di Semarang (2015), Jawa Tengah, dan Bandung (2016), Jawa Barat. Sianci yang berpadu dengan rangkaian bunga serba putih. Di balik tabir, di belakang sianchi, cemara Juniperus chinensis, pun tampil memukau. Bonsai cemara berumur 27 tahun itu pun berbatang meliuk-liuk dengan batang miring ke kiri sehingga membentuk gaya crested alias melintir.

Bonsai bugenvil menemani tamu antre.
Bonsai bugenvil menemani tamu antre.

Bonsai setinggi 96 cm itu memiliki prestasi best in show di Bekasi (2014), Jawa Barat. Jenis cemara itu tampil bersama rangkaian bunga yang dominan warna hijau. “Banyak yang respek dengan sinensis itu lantaran daunnya mengilap mirip plastik,” kata Soeroso.

Bugenvil
Saat memasuki grand ballroom, bonsai bugenvil Bougainvillea sp menyambut tamu. Bonsai setinggi 111 cm dan bergaya formal itu tiga kali meraih predikat best in show kelas large, di antaranya pada kontes di Jepara (2013), Semarang (2015), dan Bandung. Untuk mencapai penampilan seperti itu, bugenvil mengalami masa training 30 tahun. Saat naik ke panggung untuk mengucapkan selamat kepada mempelai, tamu menikmati pesona beringin elegan Ficus elegant bergaya formal.

Ficus elegant, kesayangan Soeroso Soemopawiro.
Ficus elegant, kesayangan Soeroso Soemopawiro.

Bonsai itu salah satu favorit Soeroso. Menurut Soeroso beringin yang penuh dengan akar masih sangat jarang. Apalagi sudah sampai menyatu dengan batang. Untuk mencapai penampilan itu, diperlukan waktu pelatihan mencapai 30 tahun. Prestasi beringin setinggi 110 itu masuk kategori bintang pada lomba di Bandung (2014) dan Jakarta (2011). Setelah bersalaman dengan kedua mempelai dan orang tua, tamu undangan masih bisa menikmati keindahan 2 bonsai di antara hamparan taman di depan pelaminan.

Pernikahan putra Soeroso Soemapawiro berlangsung semarak dengan kehadiran bonsai.
Pernikahan putra Soeroso Soemapawiro berlangsung semarak dengan kehadiran bonsai.

Di sisi kiri ada Juniperus chinensis, berumur 35 tahun, berbatang alur gerak meliuk-liuk dan melintir. Bonsai setinggi 120 cm itu semakin menarik karena kulit mengelupas berwarna putih yang mengikuti alur kulit batang. Dengan pesonanya itu, ia menjadi the best ten di Bekasi (2014). Adapun di sebelah kanan pelaminan, hadir bugenvil Bougainvillea glabra berumur 30 tahun. Bonsai setinggi 110 cm itu bergaya slanting, memiliki keistimewaan pada percabangannya yang alami. Ia meraih the best in show di Bekasi dan Bandung (2016).

Juniperus chinensis, tampil menarik dengan batang dan jin yang meliuk.
Juniperus chinensis, tampil menarik dengan batang dan jin yang meliuk.

Di area tamu penting, diperindah dengan bonsai anting putri Wrightia religiosa berumur 20 tahun yang tengah berbunga lebat. Bonsai setinggi 90 cm itu menebar aroma harum membuat ruang itu segar alami. Anting putri itu belum pernah ikut kontes. Namun, menurut Soeroso, bonsai itu mempunyai potensi sebagai calon juara pada masa depan. Anting putri dipajang dengan rangkaian bunga-bunga subtropics, di antaranya tulip dan lili. (Syah Angkasa)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Belantara Foundation Gelar Webinar Internasional Bertajuk Ekowisata Satwa Liar Berkelanjutan

Trubus.id–Belantara Foundation bekerja sama dengan Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Prodi Biologi FMIPA, Prodi Pendidikan Biologi FKIP, dan Lembaga...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img