Sunday, October 13, 2024

Rawat sang Juara

Rekomendasi
- Advertisement -
Ahmad AR Shahab dominasi kontes keladi di Lapangan Banteng.
Ahmad AR Shahab dominasi kontes keladi di Lapangan Banteng.

Ahmad AR Shahab baru memelihara keladi sejak Februari 2016. Namun, pehobi di Bogor, Provinsi Jawa Barat itu tekun merawat tanaman sehingga koleksinya memborong gelar juara pada kontes keladi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Tidak mudah mendapatkan keladi yang tampil dengan performa puncak. Untuk mendapatkan penampilan sempurna, Ahmad AR Shahab menanamnya di media campuran andam 3 bagian, 1 bagian pupuk kandang, dan 1 bagian sekam.

Ia meletakkan tanaman anggota famili Araceae itu di area teduh dan bebas dari lalu-lalang orang. Ahmad pun rajin menyiram tanaman koleksinya. Setiap pulang kerja, keladi menjadi obat pengalihan aktivitas seharian. Untuk kebutuhan nutrisinya, setiap dua pekan ia menyemprotnya pupuk daun. Pehobi itu mencegah serangan hama dan penyakit dengan menyemprotkan fungisida setiap dua pekan.

Agar tanaman tampil prima, direktur sebuah rumah sakit di Bogor, itu mempelajari karakter masing-masing koleksi. Untuk mendapat sosok tanaman yang kekar dan pendek, maka ia meletakkan tanaman di tempat terbuka sehingga terkena sinar matahari yang banyak. Dengan membiasakannya menerima sinar matahari penuh, tanaman akan berubah karakter. Batang menjadi lebih kokoh, sosok lebih pendek, dan warna lebih hidup.

“Selama proses adaptasi itu, tanaman mengalami layu dan mati. Setelah itu tumbuh daun baru, lalu rusak lagi, tumbuh daun lagi, dan hancur lagi,” kata Shahab. Untuk mencapai daya tahan terpaan sinar matahari penuh, perlu waktu adaptasi hingga setahun. Pada masa aklimatisasi itu juga terjadi pembesaran umbi sehingga daun-daun yang muncul pun lebih lebar dan sehat. Hasil jerih-payahnya mengnatarkan dua keladinya berjaya di kelas rumpun. (Syah Angkasa)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Potensi Optimalisasi Lahan Asiri Melalui Tumpang Sari

Trubus.id—Pekebun berpotensi memeroleh omzet ganda dari lahan asiri dengan model tumpang sari. Menurut peneliti di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan,...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img