Trubus.id — PT Tunas Agro Persada menjadi salah satu perusahaan yang sukses sebagai produsen benih tanaman di Tanah Air. Sampai saat ini jenis benih tanaman hortikultura yang dihasilkan meliputi jagung manis, semangka, semangka tanpa biji, melon, cabai, dan tomat.
Untuk produksi benih, tahap-tahap yang dilakukan mulai dari persiapan benih induk, persiapan lahan penanaman, penanaman, penyilangan, penandaan, panen, pemrosesan benih, pengujian kadar air dan daya tumbuh benih, hingga benih siap kemas dan dijual.
Semua proses dilakukan pengawasan supaya mendapatkan produk benih yang memenuhi standar kualitas berlaku sesuai peraturan pemerintah. PT Tunas Agro Persada juga mempunyai tempat penyimpanan benih modern yang suhu, kelembapan, dan kebersihannya terkontrol. Tempat penyimpanan itu selalu diawasi secara ketat oleh tenaga terlatih dan berpengalaman.
Selain itu, PT Tunas Agro Persada melakukan pengawasan dan perlakuan ketat dalam proses produksi dengan tenaga-tenaga profesional. Tujuannya, agar seluruh hasil produksi memenuhi keinginan pasar.
Bobby Sasono Robin, Direktur Utama PT Tunas Agro Persada, mengatakan, tim riset mempunyai target setiap tahun harus melahirkan varietas baru. Namun, hal itu sulit diprediksi.
“Yang jelas setiap tahun harus ada yang baru. Kemudian varietas baru itu ditinjau ulang. Dari sekian banyak yang baru, kita evaluasi mana yang layak untuk dikembangkan,” kata Bobby.
Lebih lanjut, ia menuturkan, kunci sukses lainnya adalah pelayanan terbaik kepada konsumen berupa pendampingan. PT Tunas Agro Persada memiliki tenaga technical support yang bertugas mendampingi para petani.
“Mereka ini ujung tombaknya,” ujar Bobby.
Merekalah yang menangani keluhan budidaya sampai keluhan terhadap produk. Mereka harus sigap memberi solusi atas keluhan-keluhan petani. Misalnya, benih gagal tumbuh. Padahal, banyak faktor yang memengaruhi benih tidak tumbuh. Bisa jadi benih tidak tumbuh karena terlalu basah akibat direndam terlalu lama.
Tim technical support dibekali alat uji dan mempunyai fasilitas laboratorium lengkap. Dengan begitu, bisa diketahui jika benihnya tidak ada masalah dan penyebabnya faktor lain.
“Namun, tetap harus kita jelaskan kepada petani. Intinya harus memberikan solusi,” tutur Bobby.
